Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Durasi pemilihan umum yang panjang pada periode ini ternyata dikeluhkan sejumlah pihak. Khususnya para petinggi partai politik yang dinilai cukup melelahkan. Keluhan ini mengemuka ketika sejumlah partai politik bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Masa Pemilu tahun ini memang dimulai dari pendaftaran memakan waktu hingga 8 bulan lamanya. Hal itu membuat partai politik kelelahan di tambah dengan pemilihan presiden (Pilpres) yang dilakukan serentak.
"Banyak membahas mengenai refleksi kebangsaan kita mengingat kampanye yang sangat panjang, berlangsung 8 bulan," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto usai pelantikan Gubernur Maluku, Rabu (24/4).
Hasto berbincang dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai NasDem, dan Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Hasto bilang percakapan tersebut berlangsung akrab.
Walau pun sebelumnya antara Hasto dan Zulkifli mendukung calon presiden dan wakil presiden yang berbeda. PDI Perjuangan dan NasDem mendukung pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin sedangkan PAN mendukung pasangan nomor urut 02 Probowo Subianto - Sandiaga Uno.
Zulkifli juga berpikirian sama dengan Hasto terkait masa Pemilu. Waktu yang panjang memakan energi sehingga Zulkifli mengusulkan perubahan Undang Undang (UU).
"Nanti harus merubah undang-undangnya agar pemilu itu ya sebulan setengah," terang Zulkifli.
Ia menambahkan, bila tidak diubah seperti UU menyuruh partai politik berkelahi selama 8 bulan. Pada pertemuan tersebut juga Zulkifli bilang melakukan silaturahmi dengan Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News