Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Azis Husaini, Selvi Mayasari | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PETRUS Kanisius Ojong (PK Ojong) adalah pribadi yang disiplin dan berkomitmen terhadap pekerjaan.
Mengutip buku berjudul PK Ojong: Hidup Sederhana, Berpikir Mulia karya Helen Ishwara, Ojong menegaskan tentang arti penting kejujuran.
Menurut PK Ojong, kerja keras tidak selesai dengan omong saja, tetapi harus melakukan sesuatu. Manajemen harus bersedia turun ke lapangan. Dia juga menilai, karyawan merupakan aset utama.
Keputusan untuk terus berjuang bersama karyawan tertuang dalam nilai bisnis yang diwariskan PK Ojong dan terus diperjuangkan hingga saat ini. Bagi dia, aset Kompas Gramedia adalah karyawan, perusahaan bisa begitu berkembang karena pikiran dari karyawan di masa itu.
VP National News KG Media Budiman Tanuredjo memaparkan, PK Ojong melihat bahwa karyawan rela menginvestasikan hidup untuk perusahaan sehingga perusahaan juga harus memikirkan jaminan masa tua mereka.
Menurut Budiman, ini adalah cara pandang luar biasa. Adapun hasil interaksi Ojong dengan Jakob Oetama melahirkan dana pensiun untuk kepastian jaminan masa tua karyawan.
PK Ojong kerap mentraktir karyawan yang bekerja di sif malam dengan telur rebus dan kacang hijau untuk membantu menjaga kesehatan mereka. Tradisi ini terus berjalan di Kompas Gramedia berupa pembagian telur atau susu bagi karyawan percetakan atau redaksi yang bertugas di sif malam.
Selain memikirkan masa tua karyawan, Ojong memperhatikan intelektualitas wartawan agar terus terjaga. Inilah asal mula Toko Buku Gramedia yang dibuka pada 2 Februari 1970 di Jakarta.
Baca Juga: Seabad PK Ojong: Wartawan, cendikiawan, usahawan
Perjalanan Hidup PK Ojong
- 25 Juli 1920
Petrus Kanisius Ojong (PK Ojong) lahir dengan nama Peng Koen Auw Jong di Bukittinggi, Sumatra Barat.
- 1940
PK Ojong menyelesaikan pendidikan di Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK) Sekolah Guru Tionghoa di Leonie Laan, kini Jalan Bekasi Timur IV.
- 1940 1944
PK Ojong menjadi guru di Bruder School kini Sekolah Budi Mulia di Jalan Mangga Besar Raya, tepat di sebelah Rumah Sakit Jang Seng Ie (Yang Sheng Yi) yang kini menjadi RS Husada.
- 1946-1951
PK Ojong menjadi anggota redaksi surat kabar harian Keng Po dan mingguan Star Weekly. Sambil bekerja sebagai wartawan, ia pun menyambi kuliah hukum di Recht Hooge School kini Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
- 1963
PK Ojong turut mendirikan majalah Intisari dan ikut memimpin majalah itu.
- 1965
PK Ojong turut mendirikan harian Kompas dan menjadi pemimpin umumnya.
- 1970 hingga akhir hidupnya, 31 Mei 1980
PK Ojong menjadi Pemimpin Umum PT PMDN Gramedia yang bergerak di bidang penerbitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News