kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBY tuding banyak negara jadi penadah kayu liar


Selasa, 07 Juni 2011 / 15:56 WIB
SBY tuding banyak negara jadi penadah kayu liar
ILUSTRASI. Logo baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/05/2019


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluh lantaran Indonesia sering kali dituding tidak dapat mengatasi ilegal logging (pembalakan liar). Namun, SBY kembali menuding bahwa banyak negara-negara lain yang menadah hasil ilegal logging.

"Kami terus memberantas yang namanya ilegal logging, tapi juga ada tukang tadah di luar negeri. Kalau mau bareng-bareng kita bereskan di dalam dan di luar negeri," kata SBY saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011 di Istana Negara, Selasa (7/6).

Salah satu caranya, pemerintah telah meneken kesepakatan yang disebut voluntary partnership agreement on forest law enforcement, governance and trade dengan Uni Eropa. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menjelaskan dalam kesepakatan itu Indonesia memprakasai perdagangan kayu yang bersertifikat legal.

Sebagai contohnya, kayu Merbau yang satu-satunya berada di Indonesia. "Kalau itu beredar pasti ilegal kalau bukan dari Indonesia. Itu harus ditolak dan diusut dan dipenjarakan," katanya.

Zulkifli mengklaim bahwa data kasus illegal logging sepanjang 2006-2009 memperlihatkan tren penurunan yang cukup signifikan dari 1.714 kasus di 2006 menjadi 107 kasus di 2009 kemarin. Tren penurunan angka temuan kasus tersebut diyakini sebagai implikasi keberhasilan dari peningkatan upaya pemantauan serta penindakan di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×