CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

SBY tuding bankir jadi biang malapetaka ekonomi


Jumat, 10 Agustus 2012 / 16:30 WIB
SBY tuding bankir jadi biang malapetaka ekonomi
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, perbankan sangat penting untuk menggerakkan perekonomian. Namun, di sisi lain, SBY bilang, perbankan-lah yang menjadi awal malapetaka perekonomian dunia.

"Bank dan perbankan sering menjadi awal dari malapetaka perekonomian di dunia. Krisis 2008-2009 dipicu krisis perbankan, kolapsnya bank pada tingkat dunia," kata SBY di Jakarta, Jumat (10/8).

Situasi tersebut kembali terulang mana kala krisis terjadi di benua biru Eropa. SBY menyebutkan, lagi-lagi karena ulah dari perbankan. "Sekarang krisis 2011-2012 ada bank di Eropa yang sekali bailout US$100 miliar, setara Rp1000 triliun. Di negara kita, 1998, krisis perekonomian dahsyat dipicu krisis perbankan," ujarnya.

Presiden menuturkan, peran perbankan saat tidak ada krisis sangat signifikan mendongkrak laju pertumbuhan. Bank akan sangat agresif menyalurkan kredit dengan memberikan sejumlah kemudahan. "Juga ada usaha simpan pinjam dan usaha lain yang diperlukan masyarakat," katanya.

Oleh sebab itu, SBY meminta bankir menjalankan praktiknya dengan baik dengan mengetengahkan misi untuk perekonomian dan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×