kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

SBY: Saya siap menjawab Jokowi soal BBM


Rabu, 27 Agustus 2014 / 18:35 WIB
SBY: Saya siap menjawab Jokowi soal BBM
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja?PT Timah Tbk.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya akan bertatap muka dengan Presiden Terpilih Joko Widodo di Bali malam ini, Rabu (27/8). Terkait pertemuan tersebut, SBY mengaku tidak akan banyak memberikan masukan kepada Jokowi, sebaliknya akan lebih banyak mendengar.

Namun terkait akan adanya pertanyaan Jokowi soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, SBY mengaku telah menyiapkan jawaban atas pertanyaan itu. "Ada yang mengatakan Pak Jokowi akan mendesak saya untuk menaikkan harga BBM. Saya sudah siap meresponnya, jika ditanya," ujar SBY seperti dikutip dari lama Facebooknya, Rabu (27/8).

SBY menjelaskan, pertemuannya dengan Jokowi malam ini adalah untuk kelancaran transisi kepemimpinan. Presiden mengakui bahwa ide pertemuan ini berasal darinya dan disambut baik oleh Jokowi. Tujuannya adalah agar transisi berjalan baik dan untuk keberhasilan pemerintahan berikutnya.

SBY mengatakan, pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya sejak Indonesia merdeka dilakukan antara Presiden terpilih dan preiden yang akan lengser. Dengan adanya pertemuan ini, maka ada kesempatan melakukan transisi yang terencana. "Semoga menjadi tradisi demokrasi kita," harapnya.

Di atas Kapal TNI-AL di Sorong, Papua Barat, lanjut SBY, ia minta Menko Polhukam berkomunikasi dengan Jokowi. Ia mengaku mempersilahkan Jokowi memilih waktu pertemuan dan Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memilih bertemu di Bali pada tanggal 27 Agustus malam. "Hal ini semata-mata untuk memenangkan waktu," tambah presiden.

SBY menegaskan, tidak ada agenda yang khusus untuk pertemuan pertamanya dengan Presiden Terpilih. "Lebih baik saya menunggu dan merespon saja. Kalau saya pro-aktif, dianggap merecoki Pak Jokowi. Padahal niat saya baik dan tulus," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×