Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski perkembangan perekonomian global tengah bergejolak, pemerintah tetap percaya diri mampu mengatasi keadaan tersebut.
"Walaupun perkembangan perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat bukanlah kabar baik bagi dunia, kita memiliki kepercayaan diri yang cukup mengatasi keadaan yang tidak menentu," kata Presiden Susilo Bambang yudhoyono (SBY) dalam pidato kenegaraan di Gedung MPR, (16/8).
Alasannya, pemerintah sudah menyiapkan semua instrumen kebijakan untuk menghadapi krisis sehingga dapat digunakan bila dirasa perlu. SBY sendiri mengaku telah meminta jajaran pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan agar dampak negatif dan memburuknya situasi perekonomian global dapat diantisipasi dengan cermat.
"Kita memiliki pengalaman mengatasi krisis global yang berlangsung di sepanjang 2008 dan 2009. Melalui kerja keras semua pihak dan melalui kebijakan perekonomian fiskal yang tepat, kita membuktikan pada dunia bahwa kita kita berhasil mengatasi dampak krisis," katanya.
SBY menjelaskan, dalam sepuluh tahun era reformasi, Indonesia mampu menjawab tantangan jaman dan tuntutan rakyat untuk melakukan perubahan. Menurutnya, Indonesia tercatat sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. "Kini. Banyak pihak menyebut Indonesia sebagai emerging economy bukan ekonomi dunia ketiga yang selama lebih dari 60 tahun selalu diasosiasikan dengan negara kita," katanya.
Tak heran jika SBY menyebut Indonesia memiliki peluang sangat baik untuk menjadi salah satu negara dengan skala ekonomi sepuluh terbesar di dunia, dalam dua sampai tiga dasawarsa mendatang. "Ini menegaskan satu kepercayaan bahwa jalan menuju masa depan yang lebih baik itu berada di depan kita," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News