Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) geram dengan aksi teror bom buku yang terjadi belakangan ini. Dia menilai, aksi teror itu karena ada pihak yang tidak suka dengan dirinya.
"Kalau toh apa namanya tak suka dengan saya, jangan korbankan rakyat. Jangan mereka jadi korban. Kita jaga semua," katanya, saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Kamis (17/3).
SBY telah memerintahkan secara langsung Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian dan TNI untuk mengungkap pelaku kejahatan ini. "Jangan berikan ruang apa pun kepada siapa pun yang akan merobek situasi keamanan yang sudah kita jaga dan pulihkan dari sekian tahun lalu," katanya.
SBY melihat ada perubahan pola taktik yang diakukan para kelompok teror. Karena itu, dia meminta TNI, polisi dan BIN tidak boleh kehilangan inisiatif dan memastikan menjalankan tugas dengan sebaiknya.
Dia meminta, kecerobohan polisi saat menjinakkan bom di Utan Kayu tidak terulang lagi. "Tunjukkan bahwa petugas kita adalah petugas profesional tidak menganggap ringan situasi sehingga menimbulkan kecelakaan yang semestinya tidak terjadi," jelasnya.
SBY pun meminta instansi terkait dapat mengungkap kasus teror bom dengan cepat. "Dulu bisa mengungkap tidak terlalu lama. Sekarang bekerja penuh serius sehingga bisa diungkap," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News