kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.234   46,00   0,28%
  • IDX 7.214   -18,93   -0,26%
  • KOMPAS100 1.067   1,88   0,18%
  • LQ45 843   -0,68   -0,08%
  • ISSI 215   0,86   0,40%
  • IDX30 434   -0,66   -0,15%
  • IDXHIDIV20 518   -0,27   -0,05%
  • IDX80 122   0,09   0,08%
  • IDXV30 124   0,24   0,19%
  • IDXQ30 142   -0,06   -0,04%

SBY: Monumen bisa ajarkan anak muda soal sejarah


Senin, 22 Juli 2013 / 19:13 WIB
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan pembangunan Monumen Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (27/7). Dalam sambutannya, SBY mengharapkan agar pembangunan monumen tersebut bisa membantu generasi muda paham akan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa.

"Kita sering mendegar ucapan bahwa generasi muda kita kurang pham sejarah apa yang dialami para pendahulu kita. Kalau anggapan itu benar, maka saya berharap agar pembangunan monumen dan museum ini dapat membantu generasi muda Indonesia benar-benar mengerti sejarah bangsa dan perjuangan negaranya," tutur SBY sebelum meresmikan Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI di Mabes TNI.

Hadir dalam peresmian itu Wakil Presiden Boediono, Sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara, Menteri Kabinet Indonesia bersatu jilid II, Kapolri, Gubernur DKI Joko Widodo dan Ketua KPK Abraham Samad. 

Menurut SBY, pembangunan monumen ini hanya salah satu media bagi bangsa ini untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi muda bangsa. Perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih besar lagi agar anak-anak muda negeri ini mau belajar sejarah bangsa. Pasalnya, perubahan zaman, dan tata nilai di masyarakat era modern ini turut menggeser pola pikir generasi muda bangsa.

SBY mengungkapkan, pembangunan monumen ini juga merupakan bagian dari upaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan bangsa Indonesia menghormati sejarah mempertahankan kesatuan bangsa. Ia mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya. Namun bangsa yang cerdas adalah bangsa yang memetik pelajaran dari apa yang dialami di masa lalu untuk dijadikan pelajaran di masa depan. "Indonesia harus jadi bangsa yang besar dan cerdas," ujar Presiden.

Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI merupakan salah satu monumen dalam jajaran Pusat Sejarah TNI yang menyajikan visualisasi berbagai kisah pengabdian TNI terutama di bidang militer kepada NKRI. Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 6000 meter persegi dengan luas bangunan 4680 meter persegi terletak di Kompleks Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur. Bangunan monumen ini terdiri dari dua bagian yakni Foot Step Monumen Sudirman dan Didnding Relief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×