Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai pasar modal Indonesia sangat impresif sepanjang tahun 2010. Namun demikian, dia juga menyampaikan pesan khusus kepada pelaku pasar modal Indonesia.
SBY bilang prestasi yang dicapai merupakan produk trust and confidence para pelaku pasar modal, investor, mitra dari dalam dan luar negeri. "Jangan sampai trust dan confidence ini tidak kita jaga, bisa naik bisa turun," kata SBY saat membuka acara perdagangan awal tahun Bursa Efek Indonesia, Senin (3/1).
SBY juga meminta pelaku pasar modal dengan cerdas mendayagunakan kepercayaan dunia terhadap Indonesia termasuk dari investor dan mitranya. Caranya, menggerakkan perekonomian di dalam negeri dan menjaga tingkat konsumsi masyarakat, belanja pemerintah dan meningkatkan ekspor. "Kalau investment to GDP ratio kita sudah mencapai 30%, itu tanda-tanda growth akan sustained untuk sebuah negara," imbuhnya.
SBY mengaku senang apabila rasio antara foreign direct investment dengan portfolio investment itu lebih tinggi. Sebab, kepercayaan terhadap Indonesia berjalan baik dan selama masa krisis ekonomi global ekonomi Indonesia tetap tumbuh bersama China dan India.
Dengan demikian, SBY meminta jangan menyia-nyiakan kesempatan dan momentum saat ini. "Dengan cerdas mari kita membuat semua pergerakan ekonomi yang outputnya adalah growth, job, poverty deduction, sambil memelihara lingkungan," katanya.
Sekadar informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2010 ini berhasil menguat 1,161 poin atau naik 45,65%. Selama tahun 2010 sebanyak 23 emiten yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News