Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan meski tradisi mudik lebaran berjalan setiap tahunnya. Pelayanan dan pengamanan mudik tidak boleh dianggap sebagai kegiatan rutin.
"Kalau dianggap sebagai kegiatan rutin, biasanya kita menganggap, ah sudah biasa, sudah pernah bahkan sering dan inilah yang menjadi timbul masalah karena menggampangkan sesuatu," kata SBY dalam pengantar sidang, Senin (13/8).
SBY menegaskna selalu ada dinamika, persoalan baru dan ada perkembangan dari kehidupan masyarakat. Contohnya saja, jumlah pemudik yang menggunakan motor setiap tahunnya selalu meningkat tajam. Akibatnya sangat berkaitan dengan lalu lintas, dan keselamatan pemudik.
Presiden meminta seluruh jajaran pemerintah untuk menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan mudik lebaran tahun ini. Dalam kesempatan sidang kabinet ini, SBY meminta penjelasan dari para Menteri koordinator (Menko) dimulai dari dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa aspek ekonomi, Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Menko Kesra Agung Laksono untuk menyampaikan paparan sesuai dengan rentang koordinasi di tempat masing-masing.
"Singkat-singkat saja dan langsung mendengarkan kesiapan Kapolri untuk pengamanan bukan hanya lalu lintas tapi juga Kamtibmas," ujarnya.
Sidang Kabinet dihadiri diantaranya oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Dalam Negeri Fauzi Gamawan, dan para pejabat terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News