kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SBY dan Sekjen OKI bahasa ISIS dan Boko Haram


Jumat, 29 Agustus 2014 / 09:48 WIB
SBY dan Sekjen OKI bahasa ISIS dan Boko Haram
ILUSTRASI. Segera Hindari Mulai Sekarang! Ini Sederet Makanan Ini Bisa Memicu Kolesterol Tinggi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Bali. Dalam Pertemuan ke-6 United Nations Alliance of Civilitations (UNAOC) di Iyad Ameen Madani, di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali, Kamis (28/8), SBY menegaskan Kelompok Negara Islam, Irak dan Suriah  (ISIS) dan Boko Haram memalukan citra Islam.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Marty bilang, SBY dan Sekjen OKI, menganggap kelompok-kelompok itu tidak mencerminkan pandangan dari umat Islam secara keseluruhan. “Negara-negara anggota OKI termasuk Indonesia harus bahu membahu menjelaskan ajaran Islam yang sesungguhnya. Apa yang diajarkan oleh ISIS dan Boko Haram telah menyimpang dari itu semua," ujarnya seperti dikutip dari situs Setkab, Jumat (29/8).

OKI menilai, Indonesia  sebagai negara dengan mayoritas Muslim yang sukses menjalankan demokrasi dan toleransi.  "Sekjen OKI menilai bahwa Indonesia bisa menjadi model bagi negara-negara OKI lainnya, karena Indonesia mampu menunjukkan penampilan Islam yang modern dan menjadi bagian dari solusi," kata Marty.

Selain membahas masalah sektarian, SBY dan Sekjen OKI juga berharap agar Indonesia selaku Ketua Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI untuk mempelopori pertemuan tingkat Menteri Kesehatan negara-negara OKI membahas kasus virus ebola.

"Bapak Presiden langsung menyanggupi dan akan menindaklanjutinya melalui menteri terkait," kata Marty seraya menyebutkan bahwa Presiden SBY menyatakan akan segera menghubungi kementerian terkait untuk membahas masalah ini.

Permintaan agar Indonesa mempelopori pertemuan tingkat Menteri Kesehatan negara-negara OKI membahas kasus virus ebola itu didasari banyaknya negara yang terkena dampak penyebaran virus tersebut. Wabah virus ebola itu sudah merenggut banyak orang di wilayah Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×