Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Informasi terkait Singapura dan Korea Selatan (Korsel) turut terlibat dalam menyadap Indonesia baru di dengar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari pemberitaan di media. Atas informasi itu, SBY dan jajarannya akan mempelajari kebenaran pemberitaan tersebut.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Selasa (26/11). "Kasus itu baru kami dengar. Kami belum mendapatkan klarifikasi atau informasi yang lebih akurat mengenai hal itu. Kita akan pelajarilah," ujar Julian.
Terkait informasi itu, Julian mengatakan SBY tetap melakukan prosedur yang sama dengan Australia yakni meminta pihak intelijen negara mempelajari kebenaran penyadapan yang diduga dilakukan Singapura dan Korsel tersebut. Jadi karena baru diketahui, pemerintah masih belum bisa memberikan komentar lebih banyak terkait penyadapan yang diduga dilakukan dua negara sahabat Indonesia tersebut.
Sebelumnya dikabarkan Singapura dan Korsel disebut-sebut memainkan peran kunci membantu Amerika Serikat dan Australia dalam menyadap jaringan telekomunikasi di seluruh Asia.
Seperti dikabarkan The Age, Senin (25/11/2013), peta rahasia Badan Keamanan AS (NSA) mengungkap AS dan partner berbagi intelijennya atau yang dikenal dengan 'Five Eyes', menyadap kabel serat optik berkecepatan tinggi di 20 lokasi di seluruh dunia.
Operasi penyadapan tersebut melibatkan kerja sama dengan pemerintahan lokal dan perusahaan telekomunikasi atau melalui operasi 'diam-diam dan rahasia'. Indonesia dan Malaysia disebut-sebut sebagai target kunci kerja sama intelijen Australia dan Singapura sejak 1970-an. Banyak rute lalu lintas telekomunikasi dan internet dua negara melewati Singapura.
Sementara itu, terkait hubungan dengan Australia akibat penyadapan, Julian menegaskan bahwa kerjasama di bidang pertukaran informasi dan intelijen masih diputus. Para pemangku kepentingan di bidang tersebut tengah menindaklanjutinya berdasarkan arahan Presiden untuk di review atau ditinjau kembali.
"Saya kira, kalau untuk kerjasama pertukaran informasi atau intelijen sharing sudah dilaksanakan. Yang lain mesti kita lihat dulu di bidang apa lagi," terang Julian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News