Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan secara langsung ucapan selamat kepada Shinzo Abe yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru. Ucapan selamat itu disampaikan via sambungan telepon langsung ke Abe pada pukul 14.35 WIB.
"Presiden baru saja menelepon PM Shinzo Abe untuk menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan yang bersangkutan sebagai perdana menteri jepang untuk yang kedua kalinya," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Jumat (29/12).
Pada kesempatan tersebut, Presiden menuturkan dan keyakinannya Jepang akan menjadi lebih maju kembali di bawah kepemimpinan Abe. Jepang akan terus berperan dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
"Presiden juga mengundang agar kiranya PM Abe dapat melakukan kunjungan ke Indonesia dalam waktu yang bisa disepakati pada waktunya," ujarnya.
Faizasyah menjelaskan menanggapi ucapan selamat tersebut, PM Abe menyampaikan komitmennya untuk terus memajukan hubungan bilateral di berbagai bidang terutama dengan berpegang pada kemitraan strategis yang telah dibangun. Terutama pada masa pemerintahan PM Abe sebelumnya.
"Akan ditugaskan menteri-menteri terkait untuk melakukan interaksi lebih banyak lagi, sehingga kerja sama akan lebih terstruktur dan mencatat kemajuan yang berarti," jelasnya.
Percakapan kedua pemimpin pemerintahan itu berlangsung sekitar 15 menit lamanya. Faizasyah menjelaskan komunikasi ini sudah dijadwalkan beberapa hari sebelumnya. "Memang adalah kelaziman kalau ada pemimpin baru di negara kawasan dan juga negara sahabat kita mencarikan momentum untuk menyampaikan ucapan selamat secara langsung," jelasnya.
Shinzo Abe adalah calon perdana menteri Jepang yang diusung Partai LDP, dan berhasil memenangkan pemilu parlemen yang diselenggarakan pekan lalu, Pria 58 tahun ini adalah perdana menteri Jepang ketujuh.
Partai LDP yang telah lama memerintah di Jepang berhasil menduduki 294 dari 480 kursi palemen, dalam pemilu di majelis rendah. Mitra koalisinya, New Komeito, mendapat 31 kursi. Dengan demikian koalisi itu mendapat dua pertiga mayoritas suara.
Partai Demokrasi (DJP) yang terakhir memerintah di bawah Perdana Menteri Yoshihiko Noda (55) kalah telak dalam pemilu itu, dan hanya memperoleh 60 kursi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News