Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi keras atas perlakuan negara lain yang menolak memakai produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia.
"Saya dengar ada semacam aksi boikot dan melawan dan melarang perkebunan kelapa sawit. Terus terang kalau ada aksi itu menurut saya kurang fair," kata SBY saat memaparkan perkembangan Indonesia di depan 128 perwakilan negara asing, di kantor Kementerian Luar Negeri, Rabu (15/2).
Menurut SBY, kerjasama antar negara dalam kancah percaturan global harus dibangun secara fair. Adanya larangan berkebun kelapa sawit akan berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan warga. Maka itu, SBY menilai larangan itu sebagai opsi yang tidak baik. “Kelapa sawit divonis tidak boleh dijadikan sumber pencaharian menurut saya ini berkaitan dengan justice," katanya.
Kalau menyangkut masalah lingkungan, SBY menegaskan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengontrol, dan mengawasi perkebunan kelapa sawit. "Saya setuju 200% untuk tidak merusak lingkungan. Juga menyambut baik dan mengajak kerjasama NGO (non governmental organization) bekerjasama," katanya.
Dengan tegas, SBY menjamin, perkebunan kelapa sawit di Indonesia tetap mempertimbangkan aspek lingkungan. "Saya sangat yakin tidak ada yang aneh-aneh yang merusak apa yang dilaksanakan dunia perkebunan itu," katanya
Seperti diketahui, terhitung 28 Januari lalu, Amerika Serikat (AS) resmi menolak memakai produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia. Alasannya, kelapa sawit Indonesia dinilai sebagai produk yang tidak ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News