kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satgas: Penderita long covid tidak tularkan gejala sakit atau virus corona


Kamis, 11 Maret 2021 / 09:37 WIB
Satgas: Penderita long covid tidak tularkan gejala sakit atau virus corona
ILUSTRASI. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, penderita long Covid tidak akan menularkan gejala sakit atau virus corona kepada orang lain.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penderita long Covid tidak akan menularkan gejala sakit atau virus corona kepada orang lain. Hal tersebut ditegaskan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Long Covid dapat diartikan sebagai gejala sakit berkepanjangan yang diderita pasien setelah tes Covid-19 menunjukkan hasil negatif.

"Harap dijadikan catatan bahwa mereka yang menderita long Covid tidak akan menularkan gejala yang sama ataupun virus Covid-19 kepada mereka yang berada di sekitarnya," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/3/2021).

Wiku menjelaskan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19, mengalami gejala ringan sampai sedang. Sedangkan 10%-15% kasus, berujung pada gejala berat. Dan sekitar 5% merupakan penderita sakit kritis.

Baca Juga: 6 Tempat yang punya risiko tinggi penularan virus corona mengacu WHO

Secara umum, penderita Covid-19 akan sembuh dalam kurun waktu 2-6 minggu. "Akan tetapi, untuk beberapa orang, gejala akan terus dirasakan meskipun sudah dinyatakan sembuh. Inilah yang dinamakan long Covid," paparnya.  

Umumnya, gejala long covid antara lain kelelahan kesulitan bernapas, sakit persendian dan sakit dada.

Sedangkan gejala lain yang juga sering ditemui antara lain kesulitan untuk berpikir atau konsentrasi, depresi, sakit pada otot, sakit kepala, demam, hingga jantung berdebar.

Baca Juga: 3 Dampak virus corona ini tidak boleh Anda abaikan, hati-hati!

Wiku juga menjelaskan, long Covid tidak hanya dapat terjadi kepada pasien Covid-19 yang bergejala berat atau kritis, tetapi bisa juga yang bergejala ringan, pasien berusia muda, bahkan yang tidak memiliki komorbid (penyakit penyerta).

Meski kasusnya jarang, lanjut Wiku, kerap ditemui pula komplikasi medis yang mungkin menyebabkan masalah kesehatan berkepanjangan di beberapa penyintas Covid-19.

"Ini tampak mempengaruhi sistem organ tubuh yang berbeda antara lain antara lain jantung terjadi pembengkakan otot jantung, kemudian pernapasan ini masalah pada fungsi paru-paru, yang ketiga kerusakan ginjal akut, kemudian yang keempat adalah gatal-gatal dan rambut rontok, yang kelima adalah masalah pada indra penciuman dan perasa," imbuhnya.

Baca Juga: Meski jarang terjadi, tetap waspadai gejala Virus Corona ini

Seiring adanya kasus long Covid ini, Wiku berharap masyarakat dapat lebih waspada. "Dengan adanya hasil penelitian ini saya juga sangat berharap beberapa bagian dari masyarakat yang bersikap acuh pada Covid-19 bahkan tidak percaya dapat menimbang kembali caranya beraktivitas," jelasnya.

Dia juga bilang, meskipun fakta-fakta yang ada dapat dikatakan menakutkan, namun Wiku meminta masyarakat untuk tetap tenang. "Jika mengalami gejala yang telah disebutkan sebelumnya, maka segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat," pesannya.

Selanjutnya: Vaksin Covid-19 timbulkan efek samping sakit kepala, ini pengobatannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×