kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satgas COVID-19: Kepatuhan memakai masker cukup baik, menjaga jarak belum


Senin, 26 Juli 2021 / 12:27 WIB
Satgas COVID-19: Kepatuhan memakai masker cukup baik, menjaga jarak belum
ILUSTRASI. Petugas PPSU memakai masker saat menyelesaikan pembuatan mural melawan Covid-19 di Terowongan Cawang, kelurahan Cikoko, Jakarta, Jumat (23/7/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepatuhan memakai masker di tingkat desa dan kelurahan sudah cukup baik. Ini tampak dari persentase desa dan kelurahan yang tidak patuh di bawah 30% di 7 provinsi Jawa-Bali.

Hanya, kepatuhan menjaga jarak masih menjadi kendala di banyak desa dan kelurahan di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Di tiga provinsi, lebih dari 30% desa dan kelurahan tidak patuh menjaga jarak. 

Sementara cakupan laporan kinerja posko, sebagian besar provinsi kurang dari 50% poskonya melaporkan kinerja. Provinsi ini adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Saya apresiasi untuk DKI Jakarta, DIY, dan Bali yang pelaporan kinerja poskonya sudah dilakukan oleh lebih dari 50% posko di daerah masing-masing,” kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, dikutip dari Covid19.go.id.

Untuk itu, Satgas COVID-19 meminta Pemerintah DKI meningkatkan angka kesembuhan dan kelurahan di wilayahnya untuk patuh menjaga jarak. 

Baca Juga: Banyak yang cemas Covid-19 bisa menular melalui makanan, simak kata Satgas

Satgas COVID-19 juga meminta Pemerintah Banten dan Jawa Tengah menurunkan angka kematian, meningkatkan desa dan kelurahan di wilayahnya untuk patuh menjaga jarak, serta meningkatkan pelaporan kinerja posko.

Untuk Pemerintah Jawa Barat dan Jawa Timur, Satgas COVID-19 meminta untuk menurunkan angka kematian serta meningkatkan pelaporan kinerja posko. Adapun Pemerintah DIY untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian.

“Kepada Pemerintah Bali, kami meminta untuk menurunkan angka kasus positif, kematian, dan bed occupancy ratio (BOR) isolasi,” imbuh Wiku.

Menurut Wiku, angka kesembuhan bisa ditingkatkan dan secara bersamaan menurunkan angka kematian dengan cara sedini mungkin pasien COVID-19 ditangani serta meningkatkan pelayanan di rumahsakit. 

Penelusuran kontak juga penting agar kasus bisa segera terdeteksi dan mendapatkan penanganan. 

"Penurunan kasus positif, BOR, serta jumlah desa dan kelurahan yang tidak patuh protokol kesehatan dapat diupayakan dengan meningkatkan pengawasan dan tindak tegas pada pelanggaran protokol kesehatan hingga tingkat desa dan kelurahan," ujar Wiku.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Satgas Covid-19 bagikan 5 informasi penting soal varian Delta di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×