Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Di Idul Adha 1433 ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali akan berkorban sapi. Kali ini, SBY berkorban satu ekor sapi berbobot 1,07 ton.
"Bapak Presiden pada Jumat (26/10) besok akan menyerahkan korban satu ekor sapi warna putih peranakan Ongole dengan tinggi 168 cm dan berat 1.007 Kg," kata Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Kamis (25/10).
Hewan korban tersebut sudah mendapatkan sertifikat sehat dari Balai Kesehatan Hewan Dina K&P Pemerintah Provinsi Jakarta pada 23 Oktober lalu. Julian menjelaskan sehabis menunaikan sholat Idul Adha, sapi tersebut langsung diserahkan ke panitia Korban Mesjid Istiqal.
Sapi Ongole merupakan keturunan sapi Zebu dari India yang mulai diternakkan secara murni di pulau Sumba, sehingga dikenal dengan nama sapi “Sumba” Ongole. Ciri-ciri sapi Ongole antara lain berpunuk besar, memiliki lipatan kulit di bawah leher dan perut, telinga panjang dan menggantung, kepala relatif pendek dengan posisi melengkung, mata besar menunjukkan ketenangan, serta bulunya berwarna putih.
Hasil persilangan sapi ongole dengan sapi lokal Indonesia (sapi Jawa) menghasilkan sapi yang mirip dengan sapi ongole dan dikenal dengan nama sapi PO (peranakan ongole). Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mampu beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan, dan cepat bereproduksi.
Tahun lalu, sapi korban SBY memiliki berat badan 1,4 ton dengan panjang 285 cm dan tinggi 180 cm. Sapi tersebut milik peternak asal Pasuruan, Suhadi. Tahun 2010 lalu, Suhadi juga menyuplai sapi korban untuk Presiden SBY yang diberi nama Rambo I seberat 1,2 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News