Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA – Hak untuk mendapat udara bersih termasuk sebagai hak dasar atau hak asasi manusia (HAM). Untuk mendukung publik mendapatkan udara bersih ini, Program Studi Magister Manajemen Lingkungan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (SPs UNJ) menggelar uji emisi gratis untuk kendaraan bermotor yang digelar di pelataran kampus UNJ, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2025).
Koordinator Program Studi Magister Manajemen Lingkungan Pascasarjana UNJ, Prof. Eliana Sari, menyebutkan, kegiatan hasil kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta itu bertujuan untuk menyambut Hari HAM Sedunia yang jatuh hari ini, Rabu (10/12). Eliana bilang, bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar pemenuhan standar teknis mesin, melainkan upaya menjembatani kebutuhan teknis dengan hak-hak masyarakat atas lingkungan yang sehat.
"Uji emisi tidak hanya berfungsi sebagai alat teknis pengendalian pencemaran, tetapi juga sebagai sarana edukasi publik tentang tanggung jawab individu dalam menjaga kualitas lingkungan. Mengikat kegiatan teknis ke dalam bingkai hak asasi manusia menegaskan bahwa intervensi lingkungan adalah bagian dari pemenuhan tanggung jawab negara dan masyarakat terhadap hak kesehatan," ujar Eliana.
Perlu diketahui, sumber pencemaran udara di Jakarta, salah satunya berasal dari kendaraan bermotor. Jika kendaraan bermotor tidak terawat, maka kendaraan tersebut bisa menghasilkan emisi karbon lebih tinggi karena pembakaran tidak maksimal. Maka itu, Eliana bilang, pemeriksaan emisi kendaraan merupakan salah satu contoh kecil kepedulian terhadap lingkungan.
Baca Juga: Duh! Penurunan Kepatuhan Pajak Terjadi di Semua Segmen Wajib Pajak
Masih di acara yang sama, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dudi Gardesi menjelaskan, uji emisi merupakan alat teknis untuk mengukur tingkat keluaran polutan dari kendaraan bermotor dan merupakan salah satu instrumen pengendalian strategis. “Pelaksanaan uji emisi gratis pada skala komunitas dapat mempercepat deteksi kendaraan yang tidak layak lingkungan serta mendorong perilaku perawatan preventif, yang secara kumulatif menurunkan beban polutan di kawasan intervensi," jelas Dudi.
Adapun Wakil Rektor II UNJ, Prof. Ari Saptono menyebutkan, inisiatif memberikan manfaat kepada publik terkait isu lingkungan merupakan bentuk sinergi antara multi pihak. "Perguruan tinggi menyediakan sumber daya ilmiah seperti tenaga ahli dan metode penelitian, sementara pemerintah daerah menyediakan legitimasi operasional dan dukungan regulasi. Kolaborasi ini membuka peluang untuk transfer teknologi serta penyusunan rekomendasi kebijakan yang realistis," ungkap Ari.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Pasok 4 Ton BBM ke Bener Meriah dan Aceh Tengah
Direktur Sekolah Pascasarjana UNJ, Prof. Dedi Purwana menambahkan, sudah saatnya perguruan tinggi aktif dan terlibat memberi solusi atas masalah yang ada di masyarakat sesuai dengan visi Kemdiktisaintek tentang Kampus Berdampak.
Adapun uji emisi gratis ini tersebut diikuti oleh masyarakat umum, mahasiswa, dan dosen mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, dengan target mengumpulkan data empiris untuk kajian kualitas udara dan evaluasi kebijakan lingkungan.
Selanjutnya: Begini Strategi Seraya Gears Tegaskan Posisi Roda Gigi Lokal di Kancah Industri Berat
Menarik Dibaca: Apakah Yogurt Bagus untuk Diet Turun Berat Badan? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













