kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saksi Menyebut Tol MBZ Aman Dilewati Seluruh Golongan Kendaraan


Jumat, 07 Juni 2024 / 19:30 WIB
Saksi Menyebut Tol MBZ Aman Dilewati Seluruh Golongan Kendaraan
ILUSTRASI. Kendaraan melintas di samping lokasi parkir darurat di Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di KM 21, Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/4/2022). Pengelola jalan tol layang MBZ menyediakan fasilitas Parking Bay dan toilet darurat untuk memberikan kenyamanan pada pemudik sebanyak 4 empat titik di masing-masing arah. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SidangJalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated atau Toll MBZ masih terus bergulir. Dalam sidang kali ini terungkap jika lendutan Tol MBZ  disebut lebih baik dibandingkan nilai teoritis dalam tahap perencanaan.

Hal ini berdasarkan uji beban yang dilakukan PT Risen Engineering Consultans selaku konsultan penguji. Itu sebabnya, para ahli dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan  (KKJTJ) menyimpulkan, Tol MBZ memenuhi aspek kelayakan, bahkan aman untuk dilalui kendaraan golongan I hingga golongan V.

SidangKamis (6/6) kali ini menghadirkan lima orang saksi, antara lain dua perusahaan konsultan penguji, yakni Direktur PT Pratama Daya Cahya Manunggal Budi Santoso dan Direktur PT Risen Engineering Consultants Josia Irwan Rastandi, serta tiga ahli dari KKJTJ yakni Prof. Bambang Suhendro, Iwan Zarkasi, dan Prof. Jamasri.

Dalam kesaksiannya, Direktur PT Risen Engineering Consultants Josia Irwan Rastandi mengatakan, lendutan di Jalan Toll MBZ telah memenuhi hasil uji beban. Berdasarkan uji beban di Ruas Cikunir-Karawang Barat, hasil lendutan berada di angka 59. Secara teoritis, nilai maksimal lendutan di angka 65.

Secara umum, lendutan itu adalah garis vertikal antara titik terendah dengan garis datar penghubung ujung balok yang melengkung akibat dibebani. Josia mengatakan, nilai lendutan yang semakin kecil berarti lebih bagus lantaran bentuknya yang semakin kaku.

"Maksimal lendutan 65. Dari hasil uji, ada yang nilainya 59. Ini aman. Semakin angkanya kecil dari maksimal, maka lendutan lebih bagus karena lebih kaku," ujar Josia menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Fahzal Hendri yang tengah mendalami proses uji beban Jalan Toll MBZ.

Anggota KKJTJ Prof. Bambang Suhendro menjelaskan cara dilakukannya uji beban di Tol MBZ. Guru Besar Universitas Gadjah Mada itu mengatakan, uji beban dilakukan dengan menaikkan 12 unit truk secara bertahap. Setiap truk memuat pasir sehingga berat masing-masing truk sebesar 30 ton. Sehingga, total berat 12 truk adalah 360 ton.

"Berat satu truk 30 ton. Satu bentang 60 meter itu penuh 12 truk. Tapi memasukkan truk itu bertahap. Tahap pertama empat truk dulu lalu kami ukur respons lendutan dan kami posisikan truk berhenti di tengah" jawab Prof. Bambang.

Direktur PT Pratama Daya Cahya Manunggal Budi Santoso dalam kesaksiannya mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pengujian lendutan terhadap lima jembatan di Toll MBZ. Hasilnya, kelima jembatan tersebut aman seluruhnya. "Hasil uji lima jembatan terpenuhi semuanya. Jembatan sudah layak berdasarkan keilmuannya," kata Budi.

Sebagai pihak yang mendampingi pengujian, Ahli dari KKJTJ Iwan Zarkasi menyebutkan, hasil pengujian membuktikan bahwa Toll MBZ bisa dan layak untuk dilewati kendaraan apa saja. "Meski bukan wewenang kami, tapi kalau memenuhi uji dengan menggunakan 12 truk, berarti sudah memenuhi," kata Iwan saat menjawab pertanyaan kuasa hukum terdakwa apakah Toll MBZ aman untuk dilalui kendaraan golongan I hingga golongan V.

Pada sidang pekan lalu, Moh. Matorurrozak, Direktur Utama PT Aria Jasa Reksatama selaku konsultan pengendali mutu independen (PMI) telah memastikan, mutu beton Jalan Tol Jakarta Cikampek (Japek) II Elevated atau Toll MBZ sudah sesuai berdasarkan data yang diperoleh.

Dalam sidang sebelumnya, terungkap bahwa eks Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) Djoko Dwijono pernah menolak klaim senilai Rp 1,4 triliun dari KSO Waskita-Acset selaku kontraktor proyek tol Japek II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×