kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sah, pemerintah tutup penerbangan dan cabut sementara fasilitas bebas visa China


Minggu, 02 Februari 2020 / 17:51 WIB
Sah, pemerintah tutup penerbangan dan cabut sementara fasilitas bebas visa China
Menlu Retno Marsudi bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkumham Yasonna Laoly dan Menhub Budi Karya Sumadi bersiap memberikan keterangan usai menggelar rapat terbatas dengan Presiden di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (2/2/2020).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan status virus corona yang menjadi darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat Indonesia mengambil sejumlah kebijakan.

Salah satunya, dengan mencabut sementara fasilitas bebas visa dari China. Selain itu Indonesia juga menutup penerbangan langsung dari dan ke China.

"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai rapat terbatas di Halim Perdana Kusuma, Minggu (2/2).

Baca Juga: Filipina umumkan korban tewas virus corona pertama di luar China

Larangan juga diberlakukan untuk warga negara Indonesia (WNI). Retno menjelaskan, pemerintah meminta agar WNI tidak melakukan penerbangan ke Negeri Tirai Bambu untuk sementara.

Pendatang yang berasal dari China juga akan diawasi oleh pemerintah. Pendatang dari Negeri Panda yang pernah berada di kawasan Wuhan juga dilarang masuk ke wilayah Indonesia.

"Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diijinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," terang Retno.

Baca Juga: Ini skenario Kemenhub antisipasi penyebaran virus corona melalui jalur laut

Sebelumnya pemerintah telah memulangkan 238 WNI ditambah 5 orang tim dari Provinsi Hubei, China. Kota Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran virus corona berada di provinsi Hubei. 

WNI yang sudah dievakuasi akan melalui tahap observasi selama 14 hari di Natuna. Observasi juga dilakukan untuk 42 tim penjemput WNI di Provinsi Hubei.

Baca Juga: Tiba dari Wuhan, 245 WNI akan menjalani observasi di pangkalan TNI di Natuna

Retno menegaskan, seluruh WNI yang dievakuasi dalam kondisi sehat. Guna memberikan informasi yang tepat, Menteri Kesehatan akan membuka kantor di Natuna dan menyampaikan perkembangan secara berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×