Reporter: Abdul Basith | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan status virus corona yang menjadi darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat Indonesia mengambil sejumlah kebijakan.
Salah satunya, dengan mencabut sementara fasilitas bebas visa dari China. Selain itu Indonesia juga menutup penerbangan langsung dari dan ke China.
"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai rapat terbatas di Halim Perdana Kusuma, Minggu (2/2).
Baca Juga: Filipina umumkan korban tewas virus corona pertama di luar China
Larangan juga diberlakukan untuk warga negara Indonesia (WNI). Retno menjelaskan, pemerintah meminta agar WNI tidak melakukan penerbangan ke Negeri Tirai Bambu untuk sementara.
Pendatang yang berasal dari China juga akan diawasi oleh pemerintah. Pendatang dari Negeri Panda yang pernah berada di kawasan Wuhan juga dilarang masuk ke wilayah Indonesia.
"Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diijinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," terang Retno.
Baca Juga: Ini skenario Kemenhub antisipasi penyebaran virus corona melalui jalur laut
Sebelumnya pemerintah telah memulangkan 238 WNI ditambah 5 orang tim dari Provinsi Hubei, China. Kota Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran virus corona berada di provinsi Hubei.
WNI yang sudah dievakuasi akan melalui tahap observasi selama 14 hari di Natuna. Observasi juga dilakukan untuk 42 tim penjemput WNI di Provinsi Hubei.
Baca Juga: Tiba dari Wuhan, 245 WNI akan menjalani observasi di pangkalan TNI di Natuna
Retno menegaskan, seluruh WNI yang dievakuasi dalam kondisi sehat. Guna memberikan informasi yang tepat, Menteri Kesehatan akan membuka kantor di Natuna dan menyampaikan perkembangan secara berkala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News