Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah sedang gencar merombak sistem distribusi dan manajemen minyak dan gas bumi (migas). Dalam pertemuan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dengan petinggi perusahaan migas Saga Petroleum Refinery pekan lalu, pemerintah membicarakan mengenai pembangunan storage atau tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM).
Presiden Direktur PT Saga Petroleum Refinery Sunarto Ponirin mengatakan, Saga bersama British Petroleum akan menjalin kerjasama dengan PT Pertamina untuk membangun tempat penyimpanan atau penampungan BBM. Sayangnya, dia tak membeberkan nilai investasi dari kerjasama ini.
Namun, pembangunan storage ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Pada tahap pertama, Sunarto bilang, Saga sanggup membangun tempat penampungan BBM berkapasitas 10 juta barel. "Dengan kapasitas itu, akan meningkatkan kemampuan penyimpanan (BBM) hingga tiga bulan," ujarnya Sunarto, akhir pekan lalu.
Nah, dengan dibangunnya tambahan tempat penampungan BBM ini, harapannya persediaan BBM milik Pertamina bisa lebih banyak sehingga bisa lebih efisien. Apalagi, bila didukung dengan sistem distribusi yang lebih baik dari saat ini.
Namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, hingga kini belum ada pembicaraan resmi tentang kerjasama pembangunan storage BBM ini dengan Pertamina. Sudirman enggan berkomentar banyak lantaran tak hadir dalam pertemuan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Saga Petroleum.
Catatan saja, untuk meningkatkan cadangan BBM, pemerintah harus menambah jumlah penampungan BBM atau meningkatkan kapasitas produksinya. Selama ini, cadangan BBM nasional selalu dibebankan ke Pertamina, padahal kemampuan finansial perusahaan pelat merah ini terbatas.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bilang British Petroleum adalah perusahaan yang telah lama hadir di Indonesia. Pembangunan kilang minyak, ini sangat baik untuk ketahanan energi. “Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan masih memerlukan banyak fasilitas infrastruktur," kata Jusuf Kalla.
Salah satunya membangun infrastruktur di bidang energi dengan memperbaiki fasilitas ketersediaan BBM seperti kilang minyak dan penampungan BBM. Selain itu, pemerintah saat ini menyiapkan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 35.000 mega watt hingga 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News