Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melorot lagi terserempet imbas sentimen negatif krisis keuangan Turki. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengimbau kepada para eksportir untuk bisa membawa kembali devisa hasil ekspor dan mengonversikannya ke mata uang rupiah.
Cara ini bakal membantu pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dlolar Amerika Serikat (AS). Sebab, Senin ini (13/8), rupiah sempat menyentuh level Rp 14.600 per dollar AS, atau berada di level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
“Kami sudah bicara dengan pihak swasta para eksportir untuk membawa dolarnya ke dalam negeri, tidak hanya masuk di bank dalam negeri untuk membawa devisa tetapi juga untuk stay di dalam negeri lebih lama," kata dia di Jakarta, Senin (13/8).
Selain mengimbau, Sri MUlyani juga mengatakan bahwa pemerintah siap memberikan insentif kepada para eksportir. Insentif tersebut dibuat agar mempermudah jalan para eksportir membawa pulang devisa ke Tanah Air dan mengonversikannya ke rupiah.
"Maka pentingnya membawa devisa kembali dan meningkatkan suplai dolar menjadi penting, itu adalah menggunakan moral solution dan monitoring yang kami lakukan," ungkap dia.
Dengan pelemahan rupiah, Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap seluruh neraca, baik anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), BUMN, swasta yang bakal terdampak dari sentimen global.
“Kami akan secara waspada melihat berbagai macam neraca untuk mengindentifikasi apakah ada sektor yang dianggap rapuh atau yang mungkin terkena lebih besar dari dinamika global," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News