kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah tembus Rp 14.600, Sri Mulyani minta eksportir konversikan devisa ekspor


Senin, 13 Agustus 2018 / 13:35 WIB
Rupiah tembus Rp 14.600, Sri Mulyani minta eksportir konversikan devisa ekspor
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melorot lagi terserempet imbas sentimen negatif krisis keuangan Turki. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengimbau kepada para eksportir untuk bisa membawa kembali devisa hasil ekspor dan mengonversikannya ke mata uang rupiah.

Cara ini bakal membantu pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dlolar Amerika Serikat (AS). Sebab, Senin ini (13/8), rupiah sempat menyentuh level Rp 14.600 per dollar AS, atau berada di level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

“Kami sudah bicara dengan pihak swasta para eksportir untuk membawa dolarnya ke dalam negeri, tidak hanya masuk di bank dalam negeri untuk membawa devisa tetapi juga untuk stay di dalam negeri lebih lama," kata dia di Jakarta, Senin (13/8).

Selain mengimbau, Sri MUlyani juga mengatakan bahwa pemerintah siap memberikan insentif kepada para eksportir. Insentif tersebut dibuat agar mempermudah jalan para eksportir membawa pulang devisa ke Tanah Air dan mengonversikannya ke rupiah.

"Maka pentingnya membawa devisa kembali dan meningkatkan suplai dolar menjadi penting, itu adalah menggunakan moral solution dan monitoring yang kami lakukan," ungkap dia.

Dengan pelemahan rupiah, Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap seluruh neraca, baik anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), BUMN, swasta yang bakal terdampak dari sentimen global.

“Kami akan secara waspada melihat berbagai macam neraca untuk mengindentifikasi apakah ada sektor yang dianggap rapuh atau yang mungkin terkena lebih besar dari dinamika global," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×