Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih tak kuat uji nyali menghadapi dollar Amerika Serikat (AS). Hari ini Kamis (1/3), kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah di Rp 13.793 per dollar AS, melemah 0,63% ketimbang posisi kemarin.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan, nilai tukar rupiah ini sudah di luar fundamentalnya. Sebab, menurut BI, ada banyak variabel ekonomi domestik yang positif.
“Mulai dari PDB yang membaik di kuartal IV-2017 karena ekspor dan investasi, lalu inflasi yang rendah, neraca dagang, cadangan devisa masih rekor US$ 132 miliar. Hal ini juga ditambah dengan kekuatan rating dari Fitch, JCRA, dan indeks Barclays,” jelas Doddy di Gedung BI.
Oleh karena itu, menurut Doddy, dalam pelemahan rupiah ini, penyebabnya lebih disebabkan oleh faktor global di mana puncak dari keperkasaan dollar AS adalah ketika The Fed melangsungkan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir.
Dengan demikian pula, BI aktif melakukan intervensi di pasar, “Makanya kami cukup aktif, nilai tukar Rp 13.800/US$ merasa level itu berlebihan," ujar dia.
Doddy melanjutkan, tiap tekanan-tekanan ini, BI ada di pasar tetapi tidak di setiap saat BI masuk. Hanya di saat pelemahannya cepat sekali agar tidak berlebihan.
“Saat rupiah 13.800, pasar buka, kami sudah siap, sudah antisipasi. Pukul 8 pagi kayaknya ada tekanan besar, market buka, kami langsung stabilisasi. Harusnya bisa rebound cepat,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News