kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.311   115,19   1,60%
  • KOMPAS100 1.124   19,54   1,77%
  • LQ45 896   18,60   2,12%
  • ISSI 222   1,92   0,87%
  • IDX30 459   10,05   2,24%
  • IDXHIDIV20 553   13,23   2,45%
  • IDX80 129   2,12   1,67%
  • IDXV30 137   2,52   1,88%
  • IDXQ30 153   3,51   2,35%

Rupiah menguat, ini kata Gubernur Bank Indonesia (BI)


Senin, 28 Januari 2019 / 12:55 WIB
Rupiah menguat, ini kata Gubernur Bank Indonesia (BI)


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus mengalami pergerakan yang stabil dan menguat. Siang ini, bedasarkan Bloomberg, rupiah berada di level Rp 14.046 per dollar Asmerika Serikat (AS).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat penguatan ini didorong oleh empat hal yakni meningkatnya kepercayaan investor asing, terjalinnya koordinasi antara BI pemerintah dan OJK, bekerjanya mekanisme pasar dan ketahanan eksternal yang membaik.

Kepercayaan investor asing terus menguat dibuktikan dengan terus masuknya aliran modal asing melalui penanaman modal asing (PMA), investasi portfolio baik di obligasi, saham maupun aset keuangan lainnya. Selain itu, "Sinergi kebijakan antara pemerintah dan BI, OJK dan berbagai hal bisa terus mendukung prospek ekonomi yang lebih baik," ujar Perry, Senin (28/1).

Salah satunya adalah kebijakan yang baru saja dibahas pemerintah terkait simplifikasi prosedur ekspor. Nantinya, beberapa komoditas tidak diperlukan lagi mengisi Laporan Surveyor (LS) dan mengurangi komoditas dalam Larangan Terbatass (Lartas).

Selanjutnya koordinasi dengan pemerintah mengenai pendorongan ekspor baik otomotif, elektronik, garmen serta makanan dan minuman. Disamping itu juga adanya penggodogan kebijakan lanjutan untuk subtitusi impor untuk sektor baja dan farmasi.

Dari mekanisme pasar, Perry menyebut volume Domestic Non-deliverable Forward (DNDF) juga terus membaik meskipun dia tak menyebut angkanya. "Kami pastikan likuiditas valas ada baik di spot, swap dan DNDF," imbuhnya.

Fundamental neraca pembayaran juga cukup sehat. Dengan upaya pemerintah dan BI menekan defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) tahun ini hingga 2,5% dari PDB, serta neraca modal yang disebut Perry mengalami surplus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×