kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,66   8,93   1.01%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Menguat, Ekonom: Risiko Investasi RI Jadi Menurun


Minggu, 19 Mei 2024 / 17:13 WIB
Rupiah Menguat, Ekonom: Risiko Investasi RI Jadi Menurun
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah terus menguat sejalan dengan masuknya aliran modal asing . ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus menguat sejalan dengan masuknya aliran modal asing alias capital inflow ke dalam negeri Rp 22,06 triliun pada pekan ketiga Mei 2024. Posisi tersebut tentunya membawa kabar baik bagi kondisi pasar keuangan Indonesia.

Berdasarkan data JISDOR BI, kurs rupiah setara Rp 15.978 per dolar AS pada 17 Mei 2024. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,64% dari Rp 16.081 per dolar AS di perdagangan terakhir pekan lalu, Rabu (8/5).

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai, dengan posisi nilai tukar rupiah berada kisaran Rp 15.000 per dolar AS, maka valuasi aset investasi di pasar keuangan Indonesia menjadi meningkat.

“Ini juga menjadi sinyal bahwa tingkat risiko investasi di pasar keuangan Indonesia menjadi menurun,” tutur Myrdal kepada Kontan, Minggu (19/5).

Baca Juga: Capital Inflow Masuk Rp 22,06 Triliun di Pekan Ketiga Mei 2024

Harapannya, investor terutama dari global, secara massif akan kembali ke pasar keuangan Indonesia. Kabar baik ini juga kata Ronny, didukung oleh global yang memberi angin segar kepada pasar keuangan emerging markets, seperti Indonesia.

Adapun Ronny memperkirakan, nilai tukar rupiah pada akhir tahun berpotensi sebesar Rp 15.096 per dolar AS. Ini sedikit meningkat dari asumsi ekonomi makro dalam APBN 2024 yakni nilai tukar rupiah dipatok Rp 15.000 per dolar AS.

“Rupiah berpotensi Rp 15.096 per dolar As, dengan asumsi ada potensi money inflow di pasar keuangan maupun, FDI (Foreign Direct Investment) ke Indonesia saat iklim bunga global kembali turun,” ungkapnya.

Dengan rupiah yang mendekati asumsi pemerintah, maka beban APBN utamanya untuk mensubsidi energi akan berkurang. Disamping itu, defisit APBN juga diperkirakan tidak melebar dan masih dalam kisaran target pemerintah yakni  2,29% dari produk domestik bruto (PDB).

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×