kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   0,00   0,00%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Rupiah Diperkirakan Menguat, Cadangan Devisa Naik Efek Kemenangan Trump


Kamis, 07 November 2024 / 17:14 WIB
Rupiah Diperkirakan Menguat, Cadangan Devisa Naik Efek Kemenangan Trump
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat dan cadangan devisa diperkirakan meningkat pada akhir tahun, imbas kemenangan Donald Trump.. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat dan cadangan devisa diperkirakan meningkat pada akhir tahun, imbas kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024.

Global Markets Economics Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai, efek kemenangan Trump akan berdampak positif dari adanya aliran modal asing yang masuk ke pasar obligasi dalam negeri (inflow) dalam bentuk kenaikan cadangan devisa.

“Terbaru pasca keputusan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan juga BI maupun dari kondisi surplus neraca dagang yang terus konsisten,” tutur Myrdal kepada Kontan, Kamis (7/11).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,46% ke Rp 15.767 Per Dolar AS Pada Kamis (7/11)

Pada akhir tahun 2024, Myrdal memperkirakan posisi cadangan devisa Indonesia akan meningkat berkisar US$ 36 miliar atau menjadi US$ 154,8 miliar, dari posisi cadangan devisa pada Oktober 2024 yang sebesar US$ 151,2 miliar.

Cadangan devisa tersebut diperkirakan meningkat, juga seiring dengan ekspektasi kuat inflow dari pasar keuangan, dan tren suku bunga yang diperkirakan turun pada akhir tahun, serta potensi masuknya Foreign Direct Investment (FDI).

Disamping itu, didorong juga adanya neraca dagang yang konsisten mencatatkan surplus. Sebagaimana diketahui, surplus neraca perdagangan Indonesia sudah berlangsung selama 53 bulan, sejak Mei 2020.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 15.740 Per Dolar AS Hari Ini, Paling Perkasa di Asia

“Kebijakan DHE (Devisa Hasil Ekspor) ekspor Sumber Daya Alam (SDA) juga terlihat lebih intensif. Sementara, kebutuhan pembayaran rutin utang maupun hasil investasi dalam jumlah besar akan terjadi lagi pada bulan Desember,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Myrdal menambahkan, dengan kondisi tersebut menunjukkan amunisi moneter Bank Indonesia (BI) yang berlimpah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Pun dengan masih adanya ruang bagi BI untuk menurunkan BI-rate ke depannya.

Myrdal memperkirakan, rupiah akan menguat di level Rp 15.211 per dolar AS pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Gubernur BI Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1% Sepanjang 2024

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah di pasar spot tampil perkasa dan sukses mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan hari ini. Kamis (7/11), rupiah spot ditutup di level Rp 15.740 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ini membuat rupiah menguat 0,59% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.833 per dolar AS. Rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×