kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.662.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Ruhut mangkir dari pemeriksaan internal Demokrat


Kamis, 06 Oktober 2016 / 14:41 WIB
Ruhut mangkir dari pemeriksaan internal Demokrat


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul tak hadir pada pemanggilan pertama Komisi Pengawas (Komwas) Partai Demokrat. Komwas akan kembali memanggil Ruhut.

"Prosesnya terus terang kami agak mundur karena pemanggilan yang pertama Pak Ruhut kemarin belum hadir, sehingga akan dilayangkan panggilan yang kedua," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Agus menambahkan, jika sampai panggilan ketiga Ruhut tidak hadir, maka Komwas akan mengambil keputusan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) untuk menjatuhkan sanksi terhadap Ruhut.

Namun, sebelumnya Ruhut juga pernah dijatuhi sanksi ringan oleh Komwas yang berujung pada nonaktifnya Ruhut sebagai Koordinator Juru Bicara partai. "Tentu nanti dipertimbangkan. Yang memutuskan adalah Komwas. Kita ketahui bahwa konsekuensinya ada ringan, sedang dan berat," tutur Wakil Ketua DPR RI itu.

Komwas dan Dewan Kehormatan Demokrat tengah memproses sanksi bagi Ruhut. Secara etika, Ruhut dinilai telah melampaui batas karena memilih sikap berbeda dengan keputusan partai terkait Pilkada DKI Jakarta.

Ruhut memilih mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat daripada pasangan yang diusung Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Bahkan, Ruhut menerima tawaran menjadi juru bicara Ahok-Djarot. Adapun dalam beberapa hari terakhir, desakan mundur diungkapkan sejumlah fungsionaris Demokrat.

Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, ada petisi di internal partai agar Ruhut dipecat dari partai pimpinan SBY itu.

Tak hanya soal perbedaan sikap yang ditunjukkan pada Pilkada DKI Jakarta, sejumlah kader Demokrat merasa kerap diserang Ruhut dengan pernyataan-pernyataan pedasnya.

(Nabilla Tashandra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×