kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ruhut: Koruptor tak perlu pakai pengacara terkenal


Sabtu, 11 Januari 2014 / 12:58 WIB
Ruhut: Koruptor tak perlu pakai pengacara terkenal
ILUSTRASI. Gandeng Kominfo dan BSSN, PLN Lakukan Penanganan Data Pelanggan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengimbau setiap tersangka korupsi yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menggunakan pengacara terkenal.

Ruhut menyarankan agar menyewa pengacara yang masih baru lulus dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Hal tersebut disampaikan Ruhut berkaca dari kasus-kasus korupsi di KPK dimana tidak ada yang bisa lolos dari KPK walau menggunakan pengacara terkenal. Ruhut juga menyinggung tersangka penerima gratifikasi Hambalang Anas Urbaningrum yang tidak didampingi saat ditahan Jumat kemarin.

"Kalau korupsi, cari (pengacara) LBH. Jangan lawyer papan atas.  Uang itu disimpan aja. Karena superman pun lawyer, kalau di tipikor belum pernah ada yang bebas murni. Nggak usah menghambur-hamburkan uang sok maju tak gentar," kata Ruhut.

Pengacara yang baru tamat LBH, kata Ruhut, berbeda dengan pengacara yang sudah memiliki nama besar. Menurut dia, pengacara yang baru lulus LBH masih memiliki hati dalam bekerja bukan mengejar uang.

"Anas ditinggalkan pengacaranya. Kalau korupsi cari lawyer yang baru tamat LBH. Hatinya masih bekerja.  Lawyer ada macam-macam. Ada on the track benar-benar membela kliennya. Seperti kata Gusdur maju tak gentar membela yang tak bayar. Banyak juga pengacara yang tidak," ungkap Ruhut.

Menurut Ruhut, menyewa pengacara mahal di KPK hanya menjadikannya menjadi kelinci percobaan. (Eri Komar Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×