kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ruhut : Banyak pengacara jadi markus


Kamis, 25 Juli 2013 / 16:44 WIB
Ruhut : Banyak pengacara jadi markus
ILUSTRASI. Wibowo Muljono, Presiden Direktur Astra Land Indonesia.


Reporter: Adhitya Himawan |

JAKARTA. Anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul, mengaku tak heran pada berita tertangkap tangannya anak buah pengacara terkenal Hotma Sitompul oleh KPK. Menurutnya, banyak pengacara kini berkelakuan menjadi makelar kasus.

Menurut Ruhut, ia sering mengkritik pengacara terkenal yang kerap tampil di depan televisi. Ia menganggap para pengacara terkenal tersebut banyak yang menyalahi idealisme sebagai pengacara. "Banyak dari mereka yang jadi markus kok," kata Ruhut pada KONTAN, Kamis, (25/7).

Ruhut memperingatkan Hotma Sitompul agar mawas diri menghadapi kenyataan ini. "Hati-hati Hotma, mulutmu harimaumu," tegas Ruhut.

Menurutnya, dunia pengacara di Indonesia sudah begitu rusak. Ia pesimis keberadaan berbagai organisasi advokat akan efektif membersihkan dunia pengacara dari praktik-praktik busuk yang melanggar hukum.

"Sebab organisasi advokat itu isinya juga pengacara yang bermasalah. Ibarat menepuk air, terpercik muka sendiri," jelas pria yang dijuluki Poltak Raja Minyak tersebut.

Lebih jauh, Ruhut mengakui tak hanya dunia pengacara, dunia aparat penegak hukum lain juga sarat masalah. Oleh sebab itulah, Ruhut menegaskan bagaimanapun keberadaan KPK ke depan masih amat dibutuhkan.

"Makanya saya sering berseberangan dengan Anggota Komisi III lain," pungkas Politisi Demokrat tersebut.

Sebagaimana diketahui, KPK dikabarkan berhasil menangkap tangan anak buah pengacara kondang, Hotma Sitompul, dalam operasi tangkap tangan (OTT). Anak buah tersebut diduga hendak melakukan penyuapan dengan mempengaruhi saksi-saksi di persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor. Hotma sendiri adalah pengacara Irjen Djoko Susilo yang tersandung kasus simulator SIM yang sedang ditangani KPK.

Sejauh ini, Jubir KPK Johan Budi belum bisa menjelaskan identitas pihak yang tertangkap. "Informasinya ada operasi. Tapi saya belum tahu detail," kata Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×