kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risiko Resesi di 2023, Masyarakat Disarankan Tanam Cabai dan Sayur


Jumat, 14 Oktober 2022 / 04:07 WIB
Risiko Resesi di 2023, Masyarakat Disarankan Tanam Cabai dan Sayur
ILUSTRASI. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat untuk menanam cabai dan sayur-mayur lainnya di pekarangan rumah untuk hadapi resesi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat disarankan untuk menanam cabai dan sayur-mayur lainnya di pekarangan rumah. Imbauan tersebut diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. 

Menurut Luhut, langkah ini penting sebagai upaya menghadapi peningkatan risiko resesi global. 

"Kami anjurkan untuk orang-orang menanam cabai sendiri, sayur sendiri di rumah," ujarnya saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/10/2022). 

Ia menjelaskan, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina berdampak terhadap ketahanan pangan dan energi di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebab kedua negara itu merupakan pemasok komoditas energi dan pangan terbesar di dunia. 

Oleh karena itu, Luhut berharap semua masyarakat Indonesia bisa menghadapi kondisi ketidakpastian global secara bersama-sama, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. 

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Robert Kiyosaki Sarankan Masuk ke Investasi Ini

Menanam sendiri beberapa kebutuhan pangan dinilai perlu dilakukan sebagai antisipasi agar Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, yang dimulai dari kelompok terkecil yakni keluarga. 

"Istilah tentara itu perang rakyat semesta. Kita menghadapi ini, semua harus satu padu, supaya kita jangan sampai kekurangan pangan," katanya. 

Meski demikian, Luhut meyakini, kondisi perekonomian Indonesia cukup baik. Menurutnya, perekonomian RI termasuk kuat dibandingkan negara lainnya, sebab terus menunjukkan pemulihan usai tertekan akibat pandemi, meski di tengah ketidakpastian global saat ini. 

Baca Juga: EIA: Pemangkasan Pasokan Minyak OPEC+ Dapat Membawa Dunia ke Jurang Resesi

Kinerja ekonomi yang positif itu setidaknya tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi yang terjaga di kisaran 5%. Pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,01% (year on year/yoy), berlanjut di kuartal II-2022 dengan tumbuh 5,44% (yoy). 

Pemerintah bahkan meyakini pada kuartal III-2022 pertumbuhan ekonomi akan tetap positif di kisaran 5,2%, meski memang lebih rendah dari kuartal sebelumnya. 

Oleh karena itu, Luhut menilai, dirinya tak melihat Indonesia memiliki potensi resesi, meski demikian kondisi ketidakpastian global tetap perlu diantisipasi. 

"Saya kira sampai sekarang kita tidak melihat tanda-tanda ke sana (resesi), tapi kita pun tidak boleh jumawa terhadap itu," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Risiko Resesi, Luhut Anjurkan Masyarakat Tanam Cabai dan Sayur"
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Erlangga Djumena
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×