Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, pandangan keagamaannya tidak berseberangan dengan pendiri PKB almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia dan Gus Dur, katanya, mendukung pluralisme.
"Jadi kalau dibilang berseberangan (dengan Gus Dur), saya kira tidak. Sama saja," kata Rhoma di Studio Orange Kompas TV, Palmerah, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Soal pluralisme, ia mengutip salah satu ayat dalam surat Al-Hujurat dalam kitab suci Al-Quran yang mengatakan bahwa Allah memerintahkan kepada umat Islam untuk taaruf (saling mengenal) kepada orang-orang yang berlainan suku, bangsa, dan agama. Konsep pluralisme dalam Islam, menurutnya, disebutkan secara eksplisit dan tekstual.
"Pluralisme dan pluralitas adalah konsep yang ada dalam Islam. Jadi Islam itu pluralis," katanya
Ia mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan Gus Dur semasa Gus Dur masih hidup. Ia kerap bertemu, mengobrol, sekaligus berkelakar dengan Gusdur.
"Jadi saya rasa Gus Dur itu sahabat saya dan guru saya," ujar Rhoma.
Sebelumnya, putri Gus Dur, Yenny Wahid, mengatakan sosok Rhoma berseberangan dengan Gus Dur. Tanpa menjelaskan lebih jauh, Yenny meminta publik melihat jejam rekam Rhoma. PKB, menurut Yenny, mengusung Rhoma semata-mata karena popularitasnya.
Sebelumnya, kritik soal Rhoma menyangkut padangannya tentang pluralisme mengalir deras saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2012. Di hadapan pendukung Fauzi Bowo, Rhoma sempat menyerukan agar umat Islam memilih pemimpin seagama. Pernyataan Rhoma dianggap menyerang pasangan Joko Widodo, yakni Basuki Tjahaja Purnama yang nonmuslim. (Rahmat Fiansyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News