kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.772   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Resmi! Ini UMP 2026 di 38 Provinsi Dari Tertinggi ke Terendah, UMP Masih Dibawah KHL


Jumat, 26 Desember 2025 / 11:33 WIB
Resmi! Ini UMP 2026 di 38 Provinsi Dari Tertinggi ke Terendah, UMP Masih Dibawah KHL
ILUSTRASI. Resmi! Ini UMP 2026 di 38 Provinsi Dari Tertinggi ke Terendah, UMP Masih Dibawah KHL


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sesuai jadwal yang ditentukan, hampir seluruh gubernur  provinsi di Indonesia menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2026 pada 24 Desember 2025. Namun, hampir semua besaran UMP 2026 masih di bawah biaya kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja.

Penetapan UMP 2026 mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2025 tentang Pengupahan, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi nasional, inflasi, serta kebutuhan hidup layak pekerja. 

Sesuai PP tersebut, formula kenaikan UMP 2026 adalah Inflasi + (Pertumbuhan Ekonomi x Alfa). Kementerian Ketenagakerjaan menetapkan rentang Alfa 0,5–0,9.

Adapun alfa merupakan indeks tertentu yang merepresentasikan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan adanya variabel ini, besaran kenaikan upah minimum di setiap daerah dipastikan tidak seragam, melainkan disesuaikan dengan kondisi ekonomi masing-masing wilayah.

Berdasarkan keputusan resmi, UMP 2026 paling tinggi adalah di DKI Jakarta dengan Rp 5,7 juta. Sedangkan UMP 2026 terendah adalah di Jawa Barat Rp 2,3 juta per bulan. Tahun 2025, UMP terendah adalah Jawa Tengah.

Baca Juga: Contraflow Jalan Tol Jakarta-Cikampek Dimulai Pagi Ini (26/12), Simak Jadwal Lengkap

Sementara itu, dari 38 provinsi, masih ada dua provinsi yang belum menetapkan UMP. Hal ini karena keduanya adalah provinsi baru, hasil pemekaran. Mereka adalah Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

Tabel UMP 2026

Berikut tabel UMP 2026

Berikut tabel UMP 2026, persentase kenaikan, dan UMP 2025 untuk seluruh 36 provinsi (angka persen dibulatkan 2 desimal).

Provinsi UMP 2026 (Rp) Kenaikan (%) UMP 2025 (Rp)
DKI Jakarta 5.729.876 6,17% 5.396.760
Papua Selatan 4.508.850 5,20% 4.285.850
Papua 4.436.283 3,51% 4.285.850
Papua Tengah 4.295.848 0,23% 4.285.848
Bangka Belitung 4.035.000 4,09% 3.876.600
Sulawesi Utara 4.002.630 6,02% 3.775.425
Sumatera Selatan 3.942.963 7,10% 3.681.571
Sulawesi Selatan 3.921.088 7,21% 3.657.527
Kepulauan Riau 3.879.520 7,06% 3.623.653
Papua Barat 3.840.947 6,25% 3.615.000
Riau 3.780.495 7,74% 3.508.775
Kalimantan Utara 3.770.000 5,30% 3.580.160
Papua Barat Daya 3.766.000 4,21% 3.614.000
Kalimantan Timur 3.759.313 5,03% 3.579.313
Kalimantan Selatan 3.686.138 12,29% 3.282.812
Kalimantan Tengah 3.686.138 6,12% 3.473.621
Maluku Utara 3.552.840 4,24% 3.408.000
Jambi 3.471.497 7,32% 3.234.533
Gorontalo 3.405.144 5,69% 3.221.731
Maluku 3.334.499 6,15% 3.141.699
Sulawesi Barat 3.315.935 6,81% 3.104.430
Sulawesi Tenggara 3.306.496 7,58% 3.073.551
Sumatera Utara 3.228.701 7,89% 2.992.599
Sumatera Barat 3.214.846 7,37% 2.994.193
Bali 3.207.459 7,04% 2.996.560
Sulawesi Tengah 3.179.565 9,09% 2.914.583
Banten 3.100.881 6,74% 2.905.119
Kalimantan Barat 3.054.552 6,12% 2.878.286
Lampung 3.047.734 5,35% 2.893.069
Bengkulu 2.827.250 5,89% 2.670.039
Nusa Tenggara Barat (NTB) 2.673.861 2,73% 2.602.931
Nusa Tenggara Timur (NTT) 2.455.898 5,45% 2.328.969
Jawa Timur 2.446.880 6,11% 2.305.984
DI Yogyakarta 2.417.495 6,78% 2.264.080
Jawa Tengah 2.327.386,07 7,29% 2.169.348
Jawa Barat 2.317.601 5,77% 2.191.232

Tonton: Kejagung Dalami Dugaan Keterlibatan Riza Chalid dalam Kasus Minyak Mentah

KHL 2025 38 Provinsi

Sebagian besar UMP 2026 masih di bawah KHL. Tentu saja ini sangat miris. Artinya, upah para buruh belum bisa mencukup biaya kebutuhan hidup yang layak.

Kemnaker resmi merilis metode terbaru penghitungan KHL di Indonesia. KHL merupakan standar kebutuhan hidup selama satu bulan agar pekerja atau buruh beserta keluarganya dapat hidup secara layak.

Dalam metode terbaru ini, Kemnaker mengadopsi standar International Labour Organization (ILO) dengan mempertimbangkan komponen utama kebutuhan rumah tangga. Komponen tersebut meliputi kebutuhan makanan, kesehatan dan pendidikan, kebutuhan pokok lainnya, serta perumahan atau tempat tinggal.

Dengan pendekatan ini, penghitungan KHL mencerminkan kondisi riil biaya hidup di setiap daerah. Hal ini sekaligus menjawab tuntutan pekerja agar penetapan upah minimum lebih manusiawi dan berbasis kebutuhan hidup nyata.

Hasil penghitungan menunjukkan KHL tertinggi berada di DKI Jakarta, yakni sebesar Rp 5.898.511 per bulan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan UMP Jakarta 2025 yang sebesar Rp 5,4 juta per bulan.

Sementara itu, disparitas cukup besar terlihat di beberapa daerah lain. Di DI Yogyakarta, KHL tercatat mencapai Rp 4.604.982 per bulan, lebih dari dua kali lipat UMP Yogyakarta 2025 yang hanya Rp 2.264.080. Kondisi serupa juga terjadi di Jawa Tengah, dengan KHL Rp 3.512.997 per bulan, sedangkan UMP 2025 hanya Rp 2.169.349.

Adapun rumus penghitungan KHL yang digunakan Kemnaker adalah sebagai berikut:
KHL = (Konsumsi per kapita × jumlah anggota rumah tangga) : jumlah anggota rumah tangga yang bekerja.

Selain Yogyakarta dan Jawa Tengah, sejumlah provinsi lain juga memiliki nilai KHL di atas UMP yang berlaku pada 2025. Oleh karena itu, penetapan UMP 2026 diarahkan agar secara bertahap mendekati nilai KHL di masing-masing provinsi.

Tonton: Saingi NASA, Rusia Berambisi Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan pada 2036

Berikut rincian lengkap KHL di 38 provinsi di Indonesia, dikutip dari akun Instagram resmi Kemnaker @kemnaker:

1. Aceh: Rp 3.654.466 per bulan  
2. Sumatera Utara: Rp 3.599.803 per bulan  
3. Sumatera Barat: Rp 4.076.173 per bulan  
4. Riau: Rp 4.158.948 per bulan  
5. Jambi: Rp 3.931.596 per bulan  
6. Sumatera Selatan: Rp 3.299.907 per bulan  
7. Bengkulu: Rp 3.714.932 per bulan  
8. Lampung: Rp 3.343.494 per bulan  
9. Kepulauan Bangka Belitung: Rp 4.714.805 per bulan  
10. Kepulauan Riau: Rp 5.717.082 per bulan  

11. DKI Jakarta: Rp 5.898.511 per bulan  
12. Jawa Barat: Rp 4.122.871 per bulan  
13. Jawa Tengah: Rp 3.512.997 per bulan  
14. DI Yogyakarta: Rp 4.604.982 per bulan  
15. Jawa Timur: Rp 3.575.938 per bulan  
16. Banten: Rp 4.295.985 per bulan  
17. Bali: Rp 5.253.107 per bulan  

Baca Juga: Kementerian Keuangan Akan Perbanyak Terbitkan Surat Utang Tenor Pendek di 2026 

18. Nusa Tenggara Barat: Rp 3.410.833 per bulan  
19. Nusa Tenggara Timur: Rp 3.054.508 per bulan  

20. Kalimantan Barat: Rp 4.083.420 per bulan  
21. Kalimantan Tengah: Rp 4.279.888 per bulan  
22. Kalimantan Selatan: Rp 4.112.552 per bulan  
23. Kalimantan Timur: Rp 5.735.353 per bulan  
24. Kalimantan Utara: Rp 4.968.935 per bulan  

25. Sulawesi Utara: Rp 3.864.224 per bulan  
26. Sulawesi Tengah: Rp 3.546.013 per bulan  
27. Sulawesi Selatan: Rp 3.670.085 per bulan  
28. Sulawesi Tenggara: Rp 3.645.086 per bulan  
29. Gorontalo: Rp 3.398.395 per bulan  
30. Sulawesi Barat: Rp 3.091.442 per bulan  

Baca Juga: BGN Tegaskan Anak Tidak Dipaksa ke Sekolah untuk Ambil MBG Saat Libur Semester 

31. Maluku: Rp 4.168.498 per bulan  
32. Maluku Utara: Rp 4.431.339 per bulan  

33. Papua Barat: Rp 5.246.172 per bulan  
34. Papua Barat Daya: Rp 5.246.172 per bulan  
35. Papua: Rp 5.314.281 per bulan  
36. Papua Selatan: Rp 5.314.281 per bulan  
37. Papua Tengah: Rp 5.314.281 per bulan  
38. Papua Pegunungan: Rp 5.314.281 per bulan  

Sebagian artikel bersumber: https://www.kompas.com/tren/read/2025/12/23/110000565/biaya-kebutuhan-hidup-layak-di-38-provinsi-indonesia-yogyakarta-rp-4-6-juta?source=headline.

Efektivitas Subsidi LPG 3 Kg: Perpres Baru Perlu Pengawasan

Selanjutnya: Perak Bersinar pada 2025, Harga Melonjak Tajam Didukung Fundamental Kuat

Menarik Dibaca: Libur Nataru Risiko Kecelakaan dan Kejahatan Meningkat, Ini Cara Antisipasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×