Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Komisi II DPR berharap jadwal pemilu 2024 dapat disepakati pada awal tahun depan
"Pemilih Jokowi kan beragam, begitu juga kelompok relawannya. Pemilih Jokowi pilih yang sesuai dengan ideologi dan kriteria capres mereka. Apalagi, Jokowi pun kasih kebebasan buat menteri-menterinya nyapres, berarti tidak ada kekhususan arahan untuk pilih capres tertentu," kata dia dalam keterangannya, Rabu (8/12).
Yang menarik, berdasar survey Indikator, dalam simulasi pasangan antara Ganjar Pranowo-Erick Thohir mendapat angka 31,1 persen, lebih tinggi dari simulasi Anies Baswedan – Sandiaga Uno sebesar 30,8 persen. Artinya, kombinasi Ganjar Pranowo-Erick Thohir justru lebih diminati oleh masyarakat, termasuk di dalamnya pendukung Jokowi.
Bila Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tangeh Ganjar Pranowo disandingkan di Pilpres 2024 menjadi sangat kuat sebagaimana temuan survei tersebut.
"Erick dan Ganjar menarik karena keduanya punya latar belakang berbeda baik secara primordial maupun profesi dimana Ganjar politisi tulen sementara Erick seorang entrepreneur sukses," kata Cecep.
Baca Juga: Menangkan Prabowo sebagai presiden, Gerindra berharap dapat koalisi dengan PDI-P
Faktor primordial di Pilpres 2024 nanti, kata dia masih menjadi penentu. Pasalnya, Ganjar merupakan orang Jawa sementara Erick sendiri berasal dari Sumatera, sehingga ini nantinya akan menjadi pertimbangan bagi para pemilih.
Kata Cecep, elektabilitas tergantung dipasangkan dengan siapa. Bahkan, sejauh ini, Ganjar Pranowo merajai berbagai survei, namanya tetap unggul meski dipasangkan dengan nama-nama lain selain Erick Thohir.
Namun begitu juga 2024 masih cukup lama artinya konstelasi masih mencair bisa jadi ada jagoan baru terutama dari latar belakang militer. Kata dia, selain Prabowo ataupun Gatot Nurmatyo boleh jadi akan ada tokoh lain berlatar belakang militer yang punya kans besar untuk maju Pilpres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News