kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Recovery bond dinilai lebih tepat untuk menalangi dana APBN hadapi dampak covid-19


Kamis, 02 April 2020 / 20:48 WIB
Recovery bond dinilai lebih tepat untuk menalangi dana APBN hadapi dampak covid-19
ILUSTRASI. Ilustrasi IHSG 6.200 6200 6275 6.275 Bursa Efek Indonesia bei indeks harga saham gabungan ihsg pasar modal


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

Recovery bond sendiri, merupakan surat utang yang nantinya akan dibeli oleh Bank Indonesia (BI) atau investor swasta yang kemudian dapat mengalirkan dana segar untuk pemerintah.

Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk menyuntik keuangan perusahaan dengan skema pinjaman atau kredit.

Menurut Yusuf, apabila ke depannya pemerintah masih akan terus mengandalkan pembiayaan dari dana abadi pendidikan, BLU, SAL, atau PMN, maka opsi ini tentu akan mengganggu kinerja dari peruntukan masing-masing dana tersebut.

Baca Juga: Tujuh usulan kebijakan untuk Jokowi agar RI terhindar krisis akibat corona

"Misalnya dari dana abadi pendidikan, imbasnya pemerintah pasti akan melakukan penyesuaian pemberian beasiswa. Jadi akan lebih sedikit penerima beasiswa tentunya. Sementara kalau PMN, tentu ini akan menganggu kinerja BUMN ataupun institusi pemerintah yang mengandalkan PMN dari pemerintah, seperti misalnya BPJS kesehatan ataupun PLN.

Oleh karena itu, kata Yusuf, pilihan pembiayaan yang paling ideal hanya berasal dari pembelian surat utang oleh BI atau opsi recovery bond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×