CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -31,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Realisasi Program Penanganan Covid dan PEN Baru Terserap 47,2% Hingga September 2022


Selasa, 27 September 2022 / 10:44 WIB
Realisasi Program Penanganan Covid dan PEN Baru Terserap 47,2% Hingga September 2022
ILUSTRASI. Realisasi Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) hingga 16 September 2022 baru terserap 47,2%. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian keuangan melaporkan, realisasi Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) hingga 16 September 2022 baru terserap Rp 214,9 triliun atau 47,2% dari pagu yang dialokasikan tahun ini sebesar Rp 455,62 triliun.

“Tahun ini adalah tahun terakhir program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang sudah terealisasi mencapai Rp 214,9 triliun ” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Senin (26/9).

Sri Mulyani merinci, realisasi tersebut diantaranya, pertama untuk penanganan kesehatan sebesar Rp 38,4 triliun atau 31,4% dari pagu Rp 122,54 triliun. Realisasi ini digunakan untuk pembayaran klaim pasien Rp 23,8 triliun dan insentif tenaga kesehatan Rp 2,6 triliun.

Kemudian juga digunakan untuk pengadaan vaksin Rp 1,7 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp 1,5 triliun serta dukungan APBD termasuk Dana Desa untuk penanganan Covid-19 Rp 8,2 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Belanja Negara Capai 53,3% Hingga Agustus 2022

Kedua, program perlindungan masyarakat realisasinya mencapai Rp 100 triliun atau 64,4% dari pagu Rp154,76 triliun. Dalam program diantaranya digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 21,4 triliun kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako Rp 31,9 triliun bagi 18,8 juta KPM.

Lalu disalurkan kepada program BLT minyak goreng sudah terealisasi Rp 7,2 triliun bagi 23,9 juta penerima, BLT BBM Rp 6,2 triliun bagi 20,65 juta KPM, Kartu Prakerja Rp10,5 triliun bagi 2,9 juta peserta dan BLT Desa Rp19 triliun bagi 7,5 juta KPM.

Terakhir, subsidi upah sudah terealisasi Rp 2,6 triliun untuk 4,4 juta pekerja serta BT-PKLWN sebanyak Rp 1,3 triliun yang disalurkan oleh Polri kepada 683.000 penerima dan TNI kepada 1,4 juta penerima.

“Ini belanja yang difokuskan untuk melindungi masyarakat, kalau tahun 2020, 2021 dari ancaman Covid-19. Untuk tahun ini dari guncangan global kenaikan harga pangan dan energi,” jelasnya.

Ketiga, program penguatan pemulihan ekonomi realisasinya sudah sebesar Rp 76,4 triliun atau 42,8% dari pagu Rp 178,32 triliun. Diantaranya digunakan untuk program padat karya Rp 12,7 triliun, infrastruktur dan konektivitas sebesar Rp 9,7 triliun, pariwisata dan ekonomi kreatif Rp 4,7 triliun serta ketahanan pangan Rp 12,4 triliun.

Baca Juga: Atasi PMK, Kementan Dapat Tambahan Pagu Anggaran Sebesar Rp 1,7 Triliun Tahun Depan

Selanjutnya, untuk teknologi informasi dan komunikasi terserap Rp 6,4 triliun, kawasan industri Rp 800 miliar, dukungan UMKM (subsidi bunga dan IJP) Rp 17,7 triliun, insentif perpajakan Rp 11,9 triliun.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, di tengah risiko ketidakpastian global yang eskalatif, peran APBN sebagai shock absorber perlu dijaga agar berfungsi optimal. Sehingga program PC-PEN harus responsif dan antisipatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×