kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi penerimaan Bea Cukai hinga Juni tumbuh 45,32%


Senin, 20 Juli 2020 / 20:23 WIB
Realisasi penerimaan Bea Cukai hinga Juni tumbuh 45,32%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proye


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pada semester I 2020 ini realisasi penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencapai Rp 93,21 triliun atau tumbuh sebesar 45,32% dari target Perpres 72/2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penerimaan pajak mengalami pertumbuhan 8,84% didorong penerimaan cukai yang tumbuh 13% year on year (yoy) dibandingkan tahun 2019.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani lihat sinyal pemulihan ekonomi di Juni, ini indikator lengkapnya

Sedangkan, Menkeu juga merinci, realisasi penerimaan cukai hingga Juni 2020 mencapai Rp 75,38 triliun atau sekitar 43,78% dari target. Angka itu tumbuh 13% jika dibandingkan tahun lalu yang sekitar Rp 66,71 triliun.

Lebih rinci lagi, Sri Mulyani memaparkan, dalam penerimaan cukai yang di dalamnya terdiri dari penerimaan cukai hasil tembakau (HT) per semester 1-2020 mencapai Rp 72,91 triliun atau tumbuh 14,2% secara tahunan.

“Ini didorong oleh relaksasi pelunasan pita cukai bulan Desember 2019 berdasarkan PMK 57/2017,” ujar Menkeu.

Baca Juga: Produk tembakau alternatif butuh dukungan pemerintah

Sri Mulyani juga mengatakan, penerimaan cukai HT pada Juni 2020 sendiri sekitar Rp 8,3 triliun. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya atau Mei 2020 yang sekitar Rp 21,3 triliun.

Menurut Menkeu, pertumbuhan yang melambat pada bulan Juni 2020 disebabkan adanya penurunan produksi hasil tembakau di bulan April 2020 yang sekitar -2.0% yoy, Mei 2020 -12,3% yoy dan Juni -8,1% yoy.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×