kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Realisasi defisit anggaran 2011 diperkirakan 1,7% dari PDB


Selasa, 22 November 2011 / 16:03 WIB
Realisasi defisit anggaran 2011 diperkirakan 1,7% dari PDB
ILUSTRASI. Diagnos Laboratorium Utama akan mencatatkan saham di BEI pada 15 Januari 2021.


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Realisasi defisit anggaran tahun ini berada dibawah asumsi pemerintah. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan, realisasi defisit anggaran tahun ini hanya sebesar 1,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sebelumnya, pemerintah mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2011 sebesar 2,1% dari PDB atau setara dengan Rp 150,83 triliun.

Kecilnya defisit anggaran lantaran realisasi anggaran belanja seret. Sementara, realisasi penerimaan negara sudah memenuhi harapan.

Menurut Agus, realisasi anggaran belanja yang cukup besar adalah pengeluaran non Kementerian/Lembaga seperti pos subsidi.
Per 7 November 2011 lalu, realisasi belanja subsidi sebesar Rp 184,73 triliun atau 77,9% dari total pagu anggaran yang sebesar Rp 237,19 triliun.

Dari jumlah itu, realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp 164,74 triliun atau 84,4% dari pagu anggaran sebesar Rp 195,28 triliun. Realisasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 110,82 triliun (85,5%) dari pagu anggaran sebesar Rp 129,72 triliun. Sedangkan subsidi listrik telah terpakai sebesar Rp 53,91 triliun (82,2%) dari pagu anggaran sebesar Rp 65,56 triliun.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Agus suprijanto mengakui realisasi defisit anggaran hingga tahun ini hanya sekitar 1,7%. Akibat defisit yang kecil ini, pemerintah akan memasukkan selisih pembiayaan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

Ia menambahkan, realisasi penyerapan belanja pemerintah pusat diperkirakan akan mencapai sekitar 90% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 908,243 triliun. "Kalau untuk belanja secara keseluruhan, (penyerapannya) bisa sekitar 95%," jelasnya.

Dalam APBNP 2011 total belanja negara sebesar Rp 1.320,7 triliun. Jika perkiraan pemerintah ini benar, maka hingga akhir tahun nanti realisasi penyerapan anggaran belanja negara bisa sekitar Rp 1.254,66 triliun.

Pengamat Ekonomi UGM Sri Adiningsih berharapan dana Silpa bisa dipakai untuk pembangunan infrastruktur. "Sayang kalau tidak dibelanjakan karena seharusnya bisa menggerakkan ekonomi melalui belanja infrastruktur," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×