Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Realisasi belanja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU dan Pera) sebagai kementerian yang mendongkrak ekonomi masih jauh dari maksimal. Tidak heran belanja negara secara keseluruhan pada 15 Mei 2015 baru mencapai 27,2% dari pagu Rp 1.984,1 triliun. Belanja kementerian /lembaga masih minim yaitu 16,3% atau Rp 129,5 triliun.
Periode sama tahun lalu realisasi belanja kementerian/lembaga sebesar 20,6% dari target Rp 602,3 triliun. Kemkeu mencatat realisasi kementerian ini hingga 15 Mei baru Rp 6,4 triliun dari alokasi anggaran sebesar Rp 118 triliun.
Menteri PU dan Pera Basuki Hadimuljono menjelaskan penggabungan Kementerian PU dan Pera menjadi salah satu penyebab serapan anggaran masih minim.
Berdasarkan data terakhir PU Pera, menurut Basuki total proyek infrastruktur yang sudah dikontrakkan mencapai sekitar Rp 50,6 triliun. Kontrak paling besar terjadi pada pembangunan jalan dan jembatan dengan nilai Rp 24,5 triliun diikuti oleh air, bendungan dan irigasi serta air minum dan sanitasi.
Yang sedang dalam proses lelang adalah Rp 20 triliun dan sedang dipersiapkan untuk diumumkan lelang Rp 15 triliun. Hingga kemarin (21/5), total penyerapan anggaran PU dan Pera sebesar Rp 7,68 triliun atau 6,5% dari pagu Rp 118 triliun. "Kita pada akhir triwulan II (serapan belanja) mudah-mudahan bisa terserap 15%," terangnya, Kamis (21/5).
Nanti pada akhir tahun anggaran belanja optimis bisa diserap setidaknya hingga 94%. Paruh kedua 2015 akan menjadi periode peningkatan penyerapan anggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News