kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Realisasi Belanja Barang K/L Naik, Sri Mulyani: Untuk Proteksi Masyarakat dari Covid


Senin, 03 Januari 2022 / 20:44 WIB
Realisasi Belanja Barang K/L Naik, Sri Mulyani: Untuk Proteksi Masyarakat dari Covid
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan pers tentang realisasi pelaksanaan APBN 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi sementara belanja barang Kementerian/Lembaga (K/L) pada tahun 2021 sudah tembus target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut realisasi belanja barang K/L sampai akhir tahun 2021 sebesar Rp 525,4 trliun atau mencapai 145,7% dari APBN 2021.

Realisasi belanja barang K/L ini pun bahkan bila dibandingkan dengan LKPP 2020 yang sebesar Rp 421,2 triliun, berarti sudah naik 24,8% yoy.

“Belanja barang ini didominasi oleh belanja untuk proteksi masyarakat dari Covid-19. Sehingga, jelas yang paling banyak belanja di sini adalah Kementerian Kesehatan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (3/1).

Sri Mulyani memerinci, Kementerian Kesehatan mencatat kinerja belanja barang sebesar Rp 151,8 triliun di tahun 2021 lalu. Ini meroket 247,3% yoy dari tahun 2020 yang sebesar Rp 43,7 triliun.

Manfaat kepada masyarakat antara lain vaksinasi dosis pertama yang memakan anggaran Rp 161,1 juta vaksinasi dosis kedua Rp 113,7 triliun, vaksinasi booster sebesar Rp 1,3 juta.

Pemerintah juga memberikan biaya perawatan senilai Rp 83,3 triliun bagi 1,4 juta pasien Covid-19.

Baca Juga: Lebih Rendah dari Prediksi, Defisit APBN 2021 Sebesar 4,65% PDB

Manfaat lain bagi masyarakat dari realisasi belanja barang K/L ini adalah bantuan sebesar Rp 15,4 triliun bagi 12,8 juta pelaku usaha mikro.

Selain itu, ada juga penyaluran subsidi selisih harga biodiesel senilai Rp 53,6 triliun dan subsidi kuota internet sebesar Rp 4,7 triliun bagi 27,7 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Manfaat-manfaat tersebut sudah disalurkan oleh berbagai K/L seperti Kemendikbudristek, Kementerian PUPR, serta Kementerian Keuangan.

Dengan realisasi belanja barang K/L tersebut, belanja K/L kemudian mencapai Rp 1.189,1 triliun atau mencapai 115,2% dari target yang dipasang dalam APBN 2021 yang sebesar Rp 1.032,0 triliun. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pun, belanja K/L sudah tumbuh 12,2% yoy.

Belanja K/L ini pun kemudian menjadi motor penggerak belanja negara pada tahun lalu, yang kemudian tercermin dalam kinerja belanja pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×