kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi Bea Cukai bisa lebih Rp 10 T dari target


Jumat, 16 November 2012 / 09:54 WIB
Realisasi Bea Cukai bisa lebih Rp 10 T dari target
ILUSTRASI. Sariayu Face Serum Econature Nutreage


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Lesunya perekonomian global sepertinya tak berdampak pada kinerja setoran Direktorat Bea dan CukaiKementerian Keuangan. Pemerintah optimistis, sampai akhir tahun nanti, realisasi penerimaan bea dan cukai mencapai Rp 138,8 triliun atau 105,79% dari target awal di APBN-P 2012 yang nilainya sebesar Rp 131,2 triliun.

Semua pos penerimaan diperkirakan bakal melampaui target, baik itu penerimaan cukai, penerimaan dari bea masuk, maupun bea keluar. "Kami perkirakan ada tambahan sekitar Rp 9 triliun - Rp 10 triliun dari target yang dipatok APBNP, menjadi sebesar Rp 138,8 triliun," jelas Agung Kuswandono, awal pekan ini. Ia mengklaim hanya Direktorat Bea dan Cukai yang melampaui target tahun ini.

Seperti kita tahu, tahun ini, pemerintah mengenakan bea keluar terhadap produk mineral pertambangan sebesar 20%. Target awal penerimaan dari bea keluar ini bisa mencapai Rp 4 triliun. Tapi target ini tampaknya lebih rendah karena volume ekspor mineral pertambangan ternyata turun drastis.

Realisasi 90%

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, per 31 Oktober 2012, realisasi penerimaan bea dan cukai sudah mencapai Rp 118,9 triliun atau 90,62% dari target APBNP 2012. Perinciannya, realisasi penerimaan cukai sebesar Rp 77,4 triliun (93%) dari target APBN-P 2012, realisasi penerimaan bea masuk sebesar Rp 23,1 triliun (93,5%) dari target APBNP 2012, dan realisasi bea keluar sebesar Rp 18,4 triliun (79,1%) dari target APBNP 2012.

Agung bilang, dari total penerimaan bea dan cukai tersebut, sebagian besar tetap di dapat dari penerimaan cukai hasil tembakau alias cukai rokok. Menurutnya, dari target penerimaan cukai yang sebesar Rp 83,6 triliun, sekitar Rp 79,8 triliun berasal dari cukai hasil tembakau.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, realisasi penerimaan bea dan cukai bakal lebih tinggi dari targetnya. "Tingginya realisasi penerimaan bea cukai ini juga diharapkan bisa mengompensasi penurunan Pajak Penghasilan," jelasnya pekan lalu.

Untuk pencapaian target tahun depan, saat ini kantor bea dan cukai tengah menghitung rencana kenaikan cukai rokok 2013. Perkiraan awal cukai rokok akan naik sebesar 5%-7%. Selain itu, pemerintah akan memangkas jumlah layer produk rokok dari 15 layer menjadi 13 layer.

Selain mengkaji kenaikan tarif cukai rokok, saat ini pemerintah juga masih mengkaji kemungkinan mengenakan cukai terhadap minuman beralkohol maupun penyedap rasa alias MSG. Tak hanya itu, pemerintah juga ingin mengenakan cukai berlian.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×