kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reaksi negatif hingga imbauan atas aksi panic buying bahan pangan di ritel modern


Selasa, 03 Maret 2020 / 13:55 WIB
Reaksi negatif hingga imbauan atas aksi panic buying bahan pangan di ritel modern
ILUSTRASI. Waspada corona, istana cek suhu tubuh semua tamu dan menteri.


Reporter: Abdul Basith, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Pemerintah memberikan perhatian serius atas aktivitas masyarakat yang melakukan pembelian bahan pokok dalam jumlah banyak, setelah Presiden Joko Widodo mengumukan dua orang warga Depok Jawa Barat, positif terinfeksi virus corona Covid-19 Senin (2/3) kemarin.

Namun, aktivitas sebagian warga ini menuai tanggapan negatif dari semua pihak. Sebab aksi borong bahan makanan tersebut bisa memicu warga lainnya dan bisa memicu ajang spekulasi oleh pedagang. 

Karena itu sejumlah pejabat dan pelaku bisnis mengimbau masyarakat lebih bijak dalam menyikapi kodnisi ini. Sebab perilaku panik ini justru bisa membuat harga bahan pangan menjadi naik akibat memantik ulah spekulan.

Baca Juga: Pemerintah minta masyarakat tak panik hingga belanja berlebihan gara-gara corona

Bahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Selasa (3/3) turut mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik, dan pemerintah sudah menjamin ketersediaan bahan makanan maupun obat-obatan. Selain itu ia menegaskan saat ini stok bahan pangan di seluruh tanah air mencukupi.

Pemerintah sudah memastikan kondisi stok pangaan ini kepada asosiasi-asosiasi pengusaha. Pelaku usaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo menilai aksi borong bahan makanan oleh sebagian masyarakat karena panik ini berlebihan.

Baca Juga: Kasus virus corona, Aprindo minta masyarakat tidak panic buying

Aprindo menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying akibat fobia terhadap wabah virus korona di toko-toko ritel modern. Roy Mandey, Ketua Umum Aprindo menyatakan panic buying tidak perlu terjadi karena kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi seperti biasa.

SELANJUTNYA>>>



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×