kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rasio utang pemerintah terhadap PDB melonjak ke 29,2% di 2017


Selasa, 16 Januari 2018 / 10:32 WIB
Rasio utang pemerintah terhadap PDB melonjak ke 29,2% di 2017
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah utang pemerintah pusat hingga akhir tahun 2017 menembus angka Rp 3.938 triliun. Jumlah itu naik Rp 472 triliun dibanding posisi pada akhir tahun 2016 yang sebesar Rp 3.466 triliun.

Dengan kenaikan jumlah utang tersebut, rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga meningkat. Akhir tahun 2016, rasio utang pemerintah terhadap PDB masih ada di level 27,5%.

"Di akhir 2017 total stok utang pemerintah pusat saat ini Rp 3.938 triliun atau 29,2% dari PDB," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman, Senin (15/1) kemarin.

Namun, posisi itu masih tergolong aman. Sebab, rasionya terhadap PDB masih di bawah batas maksimal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara sebesar 60% dari PDB.

Secara terperinci, jumlah utang itu terdiri dari pinjaman sebesar Rp 744 triliun atau 18,9% dari total outstanding. Sisanya, dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.194,7 triliun atau 81,1% dari total outstanding.

Dari instrumen pinjaman, terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 738,4 triliun atau 18,7% dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 5,5 triliun atau 0,1%. Adapun komposisi pinjaman luar negeri, yaitu berupa pinjaman bilateral sebesar Rp 313,7 triliun atau 8%, multilateral sebesar Rp 381,2 triliun atau 9,7%, komersil sebesar Rp 42,6 triliun atau 1,1%, dan pinjaman kredit ekspor (suppliers) Rp 1 triliun.

Dari instrumen SBN, terdiri dari SBN berdenominasi valas sebesar Rp 853,6 atau 21,7% dan SBN berdenominasi rupiah sebesar Rp 2.341,1 triliun atau 59,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×