kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.863   83,00   0,52%
  • IDX 7.154   -7,18   -0,10%
  • KOMPAS100 1.094   -0,08   -0,01%
  • LQ45 869   -2,83   -0,32%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -1,94   -0,44%
  • IDXHIDIV20 536   -4,15   -0,77%
  • IDX80 126   0,00   0,00%
  • IDXV30 134   -1,27   -0,94%
  • IDXQ30 148   -1,06   -0,71%

Rasio Pembayaran Utang Indonesia Diperkirakan Meningkat Hingga Menjadi 19%


Rabu, 15 November 2023 / 18:36 WIB
Rasio Pembayaran Utang Indonesia Diperkirakan Meningkat Hingga Menjadi 19%
ILUSTRASI. Rasio pembayaran utang atau Debt Service Ratio (DSR) Tier-1 Indonesia diperkirakan kembali meningkat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rasio pembayaran utang atau Debt Service Ratio (DSR) Tier-1 Indonesia diperkirakan kembali meningkat. Hal ini sejalan dengan kinerja ekspor yang mulai menurun.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan, saat ini tren DSR sudah mulai naik. Ini terjadi karena kinerja ekspor mulai mengalami penurunan secara akumulatif dari  Januari hingga Oktober 2023 atau turun 15,1% year on year (yoy).

“Masalah utama ada pada sisi kinerja menghasilkan penerimaan valas untuk membayar utangnya. Meskipun laju penambahan utang luar negerinya kontraksi 7,6% yoy per Oktober 2023 tapi ekspornya lebih dalam lagi turunnya,” tutur Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (15/11).

Baca Juga: Ekonomi Menggeliat, Debt Service Ratio di Kuartal III 2023 Meningkat

Untuk diketahui, DSR sempat turun sejak kuartal II 2022 lalu yakni menjadi 18%, atau turun dari kuartal I 2022 yang sebesar 20,24%. Kemudian DSR terus menurun hingga kuartal I 2023 yakni sebesar 16,41%.

Hanya saja, berdasarkan data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi November 2023, DSR tier-1 pada kuartal III 2023 tercatat meningkat menjadi 17,71%. Angka ini meningkat dari DSR tier-1 pada akhir kuartal II 2023 yang sebesar 17,37%.

Bhima memperkirakan, ke depan DSR bisa meningkat kembali di kisaran 18% hingga 19%. Hal ini terjadi karena pada akhir tahun, kebutuhan pembiayaan pemerintah termasuk frontloading cukup tinggi.

“Selain itu swasta juga butuh penerbitan utang baru untuk belanja bahan baku awal tahun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×