kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rakernas Usai, Program Jangan Sekadar Wacana


Jumat, 06 Agustus 2010 / 18:36 WIB


Reporter: Irma Yani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Hasil Rapat Kerja Nasional III (Rakornas) yang dilaksanakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajarannya di Istana Bogor, diharapkan tak hanya sekadar wacana. Berbagai pihak mengharapkan, program-program hasil Rakornas itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.

Ekonom Indef Ahmad Erani Yustika bilang, Rakornas tersebut memang perlu dilaksanakan di antara Kementerian, berikut Pemerintah Daerah. Namun, setelah Rakornas rampung, Kementerian seharusnya tak pulang dengan agenda masing-masing dan menjalankan program tanpa koordinasi.

"Ini problem terbesar adalah bagaimana menindaklanjuti itu sebagai sebuah program kerja bersama di lapangan, kita melihat itu seperti tak tampak, karena yang terlihat adalah mereka pulang dengan agenda masing-masing seolah-olah hasil koordinator itu bisa berlangsung sendirinya," paparnya, Jumat (6/8).

Ahmad Erani bilang, Pemerintah jangan melihat kegiatan semacam itu normatif semata, seolah-olah pemerintah melakukan koordinasi, namun implementasinya lemah. "Inilah yang menyebabkan program-program pembangunan berjalan lambat, karena koordinasi antar Kementeriannya saja seakan tak ada, mereka seolah-olah menjalankan programnya masing-masing," tandasnya.

Yang harus menjadi fokus usai Rakornas itu, lanjutnya, Pemerintah harus melihat bagaimana hasil Rakornas itu segera ditindaklanjuti, namun tetap di monitor agar dapat berjalan sesuai yang ditargetkan. "Istilahnya, harusnya dikawal oleh pusat apa-apa yang dilaksanakan di daerah. Harusnya Menteri-menteri bisa mengontrol dan memonitor programnya sudah berjalan sampai mana," tuturnya. Maklum, saat ini ia melihat realisasi Kementerian atau Presiden untuk mengeksekusi program masih lemah.

"Kalau ditanya terkait program ini, di atas bilang ditangani di bawah, di bawah juga bilang ini ditangani yang di bawahnya lagi, jadi seakan yang di pusat itu hanya sekadar memberikan instruksi," katanya. Maka, lanjutnya, koordinasi antar Kementerian untuk melaksanakan dan memonitoring program hasil pembahasan Rakornas secara bersama-sama itu penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×