kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rakernas Bahas Empat Hal


Kamis, 05 Agustus 2010 / 09:59 WIB
Rakernas Bahas Empat Hal


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

BOGOR. Hari ini, Presiden, para menteri kabinet dan gubernur se-Indonesia mengadakan rapat kerja nasional yang ketiga. Dalam rapat kerja yang bertempat di Istana Bogor itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa ada empat hal yang menjadi agenda rapat.

Agenda pertama, membahas perkembangan ekonomi makro. Presiden mengatakan, semua unsur pemerintah baik pusat maupun daerah harus mengetahui ekonomi makro. "Saya ingin kita semua memahami konteks ekonomi baik daerah dan dunia. Dengan demikian apa yang kita lakukan dengan mempertimbangkan kondisi," ucap SBY dalam pidato pembukaan rapat kerja, Kamis (5/8).

Menurut Presiden, dengan memamahami kondisi makro, pemerintah mengharap dapat lebih mengembangkan ekonomi riil lagi. Selain itu, dia berharap semua kepala daerah dan unsur pemerintahan mengetahui kontribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terhadap pertumbuhan. "Kita juga ingin mengetahui kontribusi investasi, bila iklim tidak baik maka pertumbuhan tidak jalan," lanjutnya.

Agenda kedua, berkait dengan APBN. Presiden ingin APBN sehat dan berkesinambungan. "Dengan penjelasan APBN hari ini saya berharap pimpinan di daerah mengetahui kebijakan dasar APBN dan kemampuan serta batas kemampuan kita," ucap dia.

Agenda ketiga, membahas APBD, lanjut SBY, dalam rapat ini. Rencananya akan dibahas mengenai postur pendapatan dan belanja daerah.

Agenda keempat, membahas tentang penggadaan barang dan jasa. Pembahasan agenda keempat ini akan difokuskan pada pembahasan revisi Keputusan Presiden Nomor 80/2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Pemerintahan. "Kenyataannya banyak terjadi keterlambatan penyerapan anggaran baik di kementerian dan daerah. Kalau terlambat hampir pasti kontribusi terhadap pertumbuhan kurang optimal," ucap SBY.

Dia mengatakan, jangan sampai hal yang birokratis menghambat penyerapan anggaran. Pemerintah berharap, dalam hal penggunaan barang dan jasa juga harus akuntabel. "Agenda keempat ini tidak kalah pentingnya. Besok, khusus membahas agenda keempat ini," kata SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×