kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rahasia JK selalu pede dalam debat capres-cawapres


Rabu, 09 Juli 2014 / 07:15 WIB
Rahasia JK selalu pede dalam debat capres-cawapres
ILUSTRASI. Rekomendasi saham dan proyeksi pergerakan IHSG untuk hari inu (8/2)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MAKASSAR. Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK), mengakui selama menghadapi debat, pasangan Joko Widodo (Jokowi) - JK fokus dalam mempersiapkan pidato pembukaan dan penutupan, serta pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan.

Kepada wartawan di kediamannya di Jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (8/7/2014), mengatakan selain hal-hal tersebut, yakni pertanyaan yang dilontarkan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, serta pertanyaan dari moderator, adalah hal yang tidak mungkin diprediksi.

"Kita tidak bisa kontrol, kita tidak tahu apa yang mau ditanyakan," katanya.

Selain itu JK juga meluangkan banyak waktu dalam memperkaya pemahamannya akan masalah-masalah yang terjadi di Indonesia, dengan cara mengakses informasi melalui media masa. Ia mengaku setiap pagi ia setidaknya membaca sepuluh koran, selain itu JK juga kerap mengakses media online.

Jika ia menerima informasi yang menurutnya penting, ia akan segera membandingkan pemberitaan dari sejumlah media tentang informasi tersebut.
Dengan cara itu ia kemudian mendapatkan informasi soal pernyataan Prabowo mengenai kleptokrasi, yang ia sempat tanyakan ke Prabowo pada debat 5 Juli lalu.

"Kalau tidak saya cek, saya bisa salah (bertanya)," ujarnya.

Selain itu logika dan kecepatan berfikir juga menjadi kunci sukses dalam menghadapi pasangan Prabowo - Hatta dalam arena debat. Dengan cara itu juga ia bisa segera memojokkan Hatta saat bertanya soal Kalpataru ke Jokowi.

Dalam debat tersebut Hatta menyinggung soal penghargaan lingkungan Kalpataru bagi kota Solo dan Jakarta. Jokowi pun menjawab dengan sopan, dan kemudian Hatta menindaklanjuti jawaban Jokowi. Tindak lanjut tersebut dihadapi JK dengan menuding Hatta telah salah bertanya, karena Kalpataru adalah penghargaan untuk seseorang maupun institusi, sedangkan untuk wilayah penghargaannya adalah Adipura.

"Untuk pak Hatta mem-follow up (red: menindak lanjuti), saya langsung ambil mic, Kalau saya tidak cepat, lain hasilnya," tandasnya. (Nurmulia Rekso Purnomo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×