Reporter: Teodosius Domina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Lelang dini menjadi jurus Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengejar target pembangunan infrastruktur. Jika pada awal September tahun 2015 lalu, progres fisik hanya 37,8% dengan progres keuangan 31,88%, setelah menerapkan kebijakan lelang dini, September 2016 ini progres fisik meningkat menjadi 51,68% dengan progres keuangan 45,02%.
"Diharapkan tahun depan angka-angka menjadi lebih baik lagi," kata Basuki membuka rapat koordinasi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian PUPR, dalam rilis yang dikeluarkan Biro Komunikasi Publik PUPR, Kamis (8/9)
Basuki pun menetapkan angka yang jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu hanya bisa mendapat paket lewat lelang dini senilai Rp 6 triliun, tahun depan ia berharap bisa menandatangani kontrak kegiatan senilai Rp 40 triliun.
Dengan adanya target tersebut, ia lantas mengajak anak buahnya di Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Kelompok Kerja (Pokja) untuk bergerak cepat lantaran mereka merupakan ujung tombak kinerja kementeriannya. "Kita (Kementerian PUPR) ditugasi oleh negara dan diamanahkan oleh rakyat untuk membelanjakan uang negara dengan sebaik-baiknya yang tepat waktu dan tepat sasaran," ungkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News