kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Puncak Kasus Varian Omicron Awal Februari, Pemerintah: Masyarakat Tak Perlu Panik


Rabu, 12 Januari 2022 / 10:52 WIB
Puncak Kasus Varian Omicron Awal Februari, Pemerintah: Masyarakat Tak Perlu Panik


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, puncak varian omicron akan mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, atau lebih cepat dari variant Delta.

Maka puncak kasus karena varian ini di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada awal Februari mendatang.

"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari. Sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan, sehingga nanti strateginya juga akan berbeda dengan varian Delta," kata Luhut dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rabu (12/1).

Luhut menambahkan, Indonesia saat ini dinilai jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron. Dimana tingkat vaksinasi dalam negeri sudah lebih tinggi dari Juli tahun lalu. Disusul dengan kapasitas testing dan tracing Indonesia yang juga dinilai jauh lebih tinggi daripada tahun lalu.

Baca Juga: Gejala Varian Omicron Sangat Mirip Gejala Flu Biasa, Ini Cara Membedakannya

"Sistem kesehatan kita juga sudah lebih siap, baik dalam hal obat-obatan termasuk molnupiravir dari Merck yang sudah didatangkan Menkes, tempat tidur RS, tenaga kesehatan, oksigen, dan fasilitas isolasi terpusat jauh lebih bagus saat ini," imbuh Luhut.

Oleh karenanya, dengan berbagai kesiapan tersebut, serta dari pengalaman yang lalu, Luhut meyakini bahwa kasus diperkirakan tidak akan meningkat setinggi negara lain. 

Namun, hal tersebut dapat dicapai dengan catatan semua masyarakat harus disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan terutama dalam mencegah penyebaran varian omicron.

"Saya harapkan kita semua kompak, tidak perlu saling menyalahkan karena ini sesuatu yang tidak bisa dihindari, tapi kita bisa memitigasi sehingga dalam keadaan terkendali atau dampak yang minimal," jelasnya.

Baca Juga: Dijadikan Vaksin Booster, Ini Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Moderna & Pfizer

Kembali Luhut menekankan, kasus Covid-19 di Indonesia kemungkinan akan naik, tapi masyarakat diminta tidak panik. Masyarakat diminta untuk tetap waspada terutama dalam menghadapi varian omicron.

"Kami akan terus memonitor secara ketat perkembangan kasus dan akan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan. Perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert ketika BOR mendekati 20-30% di RS," imbuh Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×