kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Puluhan pabrik siap cabut dari Jakarta


Senin, 25 Maret 2013 / 07:42 WIB
Puluhan pabrik siap cabut dari Jakarta
ILUSTRASI. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menghadiri jumpa pers di Moskow, Rusia, dalam file foto tertanggal 6 Oktober 2015. REUTERS/Maxim Shemetov


Reporter: Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Ancaman pengusaha bakal merelokasi pabriknya dari Jakarta gara-gara kenaikan upah buruh bukan isapan jembol belaka, ternyata. Paling tidak, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta menyebutkan, ada 41 perusahaan yang siap memindahkan pabriknya ke luar Ibukota (lihat tabel).

Saat ini, ke-41 perusahaan yang rata-rata pemodal asing dan berlokasi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung serta Cilincing itu sudah melakukan sejumlah persiapan. Misalnya, pesangon untuk karyawan, survei tenaga kerja dan tanah untuk pabrik baru, hingga membuka pelatihan bagi karyawan anyar.

Rencana relokasi pabrik ini berdampak pada sedikitnya 42.000 pekerja. Data Kadin DKI Jakarta menunjukkan, selama Maret saja jumlah buruh yang diputus hubungan kerjanya mencapai 3.447 orang. Perusahaan sengaja memecat pekerjanya secara bertahap hingga akhir tahun nanti untuk menghindari gejolak dengan buruh.

Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kadin DKI, mengungkapkan, ke-41 perusahaan itu sudah menyiapkan lokasi pabrik baru di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebab, upah minimum di ketiga daerah ini masih jauh di bawah DKI yang sebesar Rp 2,2 juta sebulan, yakni sekitar Rp 1 juta. "Perusahaan sudah mencari tanah untuk membangun pabrik di daerah yang cenderung kondusif," katanya, Ahad (24/3).

Menurut Sarman, ke-41 perusahaan yang siap merelokasi pabriknya tersebut mayoritas adalah perusahaan padat karya di bidang garmen, tekstil, dan sepatu. Mereka memutuskan relokasi karena beban operasional yang bengkak akibat kenaikan upah.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengklaim jumlah perusahaan yang bakal keluar dari Jakarta lebih banyak, yakni sekitar 90 perusahaan.

Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), menambahkan, kawasan industri di Jawa Tengah yang menjadi pilihan pengusaha untuk lokasi pabrik barunya nanti antara lain Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang. "Di kawasan industri ini tersedia lahan seluas 30 hektare sampai 50 hektare," ungkap dia.

Dwi Untoro, Sekretaris Dewan Pengupahan DKI, bilang, ancaman pengusaha akan hengkang dari Jakarta sudah mencuat cukup lama, sebelum pembahasan upah minimum. "Kami akan mengecek ke lapangan menindak lanjuti laporan Kadin," ujarya.
Tapi, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, tidak ambil pusing dengan rencana sejumlah perusahaan merelokasi pabriknya dari Jakarta. Karena, "Setiap ada yang pergi maka akan ada yang datang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×