Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan atas sejumlah proyek yang melibatkan negaranya.
Beberapa proyek itu diantaranya, terkait pembangunan smelter bauksit menjadi alumina di Kalimantan Barat (Kalbar), dan penawaran teknologi pengolah nikel.
Permintaan itu disampaikan Denis ketika bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka hari ini, Jumat (8/1).
Dalam pertemuan itu Denis bertindak sebagai utusan khusus Presiden Vladimir Putin.
Menko Perekonomian Darmin Nasution yang ikut mendampingi Jokowi, usai pertemuan menjelaskan saat ini proyek smelter bauksit di Kalbar masih dalam proses tender.
Nah, karena itu Rusia diminta untuk mengikuti proses tersebut.
"Tetapi mereka mengharap dukungan pemerintah," kata Darmin, Jumat (8/1) di Istana Merdeka.
Sebetulnya pemerintah mengaku senang jika Rusia yang mengerjakan poyek pembangunan smelter, mengingat teknologi yang dimiliki mereka terkenal baik.
Sementara itu, mengenai pengolahan Nikel, Rusia menawarkan teknolgi mutahirnya untuk digunakan Indonesia.
Namun, pemerintah belum menjawab tawaran ini, sebab masih perlu dibahas dengan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
Dalam pertemuan, Rusia juga mengeluhkan masalah dalam pelaksanaan proyek kereta di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang dikerjakan oleh Russian Railway.
Saat ini mereka telah mendapatkan ijin membangun kereta khusus mengangkut batubara.
Namun, menurut Darmin mereka ingin mendapatkan ijin pembangunan kereta khusus untuk barang lain juga.
Pemerintah belum menyetujui permintaan ini, lantaran Rusia tidak secara terbuka memberikan informasi terkait hal ini.
Informasi yang dimaksud Darmin adalah, barang jenis apa dan milik siapa yang diinginkan Rusia.
Darmin menduga, Rusia memiliki kerjasama dengan suatu perusahaan.
Hanya saja, Rusia tidak mau menjelaskan.
Kerjasama lainnya yang dibicarakan terkait dibidang industri penerbangan, farmasi dan galangan kapal.
Tidak hanya pihak Rusia yang mengajukan permintaan.
Pemerintah juga menyampaikan beberapa aspirasinya, terutama terkait kemudahan ekspor atas produk-produk unggulan Indonesia seperti Kelapa Sawit dan perikanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News